Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

AS Harus Ambil Langkah Baru Terkait Denuklirisasi

Tesa Oktiana Surbakti
27/6/2019 17:15
AS Harus Ambil Langkah Baru Terkait Denuklirisasi
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un(AFP)

AMERIKA Serikat (AS) harus mengambil langkah untuk menghadirkan strategi baru yang menghidupkan kembali perundingan denuklirisasi. Hal itu diungkapkan diplomat Korea Utara yang bertanggung jawab atas urusan AS, mengingat waktu terus berjalan ke arah tenggat yang ditetapkan Pyongyang.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menyatakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) putaran kedua di Hanoi, Vietnam, yang berakhir tanpa kesepakatan, menghambat pelaksanaan KKT putaran ketiga. Dia menekankan pertemuan antarpemimpin AS-Korea Utara bisa terjadi, jika Washington mengadopsi pendekatan yang lebih fleksibel. Pyongyang akan menunggu sampai akhir tahun.

AS diketahui melakukan negosiasi di belakang layar dengan Korea Utara terkait kemungkinan pertemuan puncak putaran ketiga. Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mengungkapkan AS mengusulkan untuk menghidupkan kembali negosiasi tingkat kerja.

Pada Rabu waktu setempat, Trump mengatakan tidak akan bertemu dengan Kim. Sementara itu, Trump juga dijadwalkan mengunjungi Korea Selatan.

Baca juga: Korut Minta Menlu AS Dicopot dari Negosiator Denuklirisasi

Direktur Urusan AS Kementerian Luar Negeri Korea Utara Kwon Jong Gun menuturkan AS belum lama ini membahas perundingan walaupun menunjukkan tindakan bermusuhan. Dia tidak merinci pernyataan, namun seorang juru bicara kementerian menyebut perpanjangan sanksi AS terhadap Korea Utara merupakan bentuk permusuhan. Sekaligus, tantangan langsung dalam pertemuan puncak putaran pertama antara Kim dan Trump di Singapura, tahun lalu.

"Perundingan tidak akan terjadi dengan sendirinya. Apalagi, AS tidak berupaya hadir dengan pendekatan realistis yang mengakomodasi kepentingan kedua belah pihak. Mereka berbicara untuk memulai negosiasi layaknya burung beo," pungkas Kwon dalam pernyataan yang dilaporkan kantor berita KCNA.

"AS tidak memiliki banyak waktu jika ingin mengeluarkan hasil," imbuhnya.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menilai pertukaran surat di antara Kim dan Trump telah meningkatkan harapan terhadap dimulainya kembali perundingan.(Channelnewsasia/OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik