Indonesia Ingin Ciptakan Hubungan Dagang dengan Amerika Latin

Andhika Prasetyo
14/5/2019 12:45
Indonesia Ingin Ciptakan Hubungan Dagang dengan Amerika Latin
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita bertemu Menteri Luar Negeri Argentina Jorge Marcelo Fauire di Argentina.(Dok Kemendag)

MENTERI  Perdagangan tengah dalam rangkaian misi dagang ke beberapa negara di Amerika Selatan yakni Argentina dan Cile.

Dalam kunjungan itu, pria kelahiran Cirebon, Jawa Barat, tersebut tidak hanya bertemu dengan para perwakilan negara terkait, tetapi juga dengan tokoh-tokoh yang memiliki keterikatan hubungan perdagangan dengan Indonesia.

Salah satunya adalah Presiden Mercosur-ASEAN Chamberce of Commerce (MACC) Piet Verdult.

Mercosur yang merupakan organisasi yang terdiri dari negara-negara Amerika Selatan dinilai dapat berperan penting dalam memuluskan kerja sama perdagangan antara Indonesia dan seluruh negara di Amerika Latin.

Baca juga: Mendag Jajaki Ekpor Ke Amerika Latin

Dalam menjalankan perekonomian, sebagian negara Mercosur yang saat ini tengah dalam kondisi terpuruk sangat memerlukan mitra dagang yang tepat demi membantu kembali mengangkat geliat usaha mereka.

"Kita harus bisa menciptakan koneksi yang tepat untuk mewujudkan aktivitas bisnis sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Dalam kondisi seperti ini, negara-negara Mercosur akan melihat kebutuhan untuk bekerja sama dengan negara-negara lain di luar Mercosur,” jelasnya.

Enggartiasto juga menjajaki peluang imbal dagang komoditas sebagai bentuk kerja sama yang dianggap dapat mengakomodasi kepentingan kedua pihak.

Misalnya, Argentina memiliki komoditas yang dibutuhkan Indonesia seperti terigu, kedelai, dan daging sapi. Sebaliknya Indonesia bisa menawarkan produk otomotif beserta suku cadangnya, karet alam, kopra, dan produk elektronik kepada Argentina.

"Untuk merealisasi itu, kami butuh MACC untuk membantu melakukan studi kelaikan bersama. Hal ini perlu dilakukan agar hasil kajian bisa lebih spesifik, sesuai kebutuhan dan mampu mendorong meningkatkan ekonomi," tandas Enggar.

Di sisi lain, Verdult menganggap Indonesia sebagai 'critical mass' ASEAN yang memang sudah menjadi fokus dalam kegiatan perdagangan ke depan.

"Untuk itu, kami sangat hargai kesempatan untuk beraudiensi dengan Menteri Perdagangan RI hari ini,” ujar Verdult. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya