Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
JELANG kedatangan angin topan besar dengan kecepatan hingga 200 kilometer (km) per jam, hampir 800 ribu orang dari distrik pantai timur India dievakuasi.
Badan Cuaca Nasional India menyatakan Badai Siklon Fani yang sangat ekstrem diperkirakan mendarat dekat kota suci umat Hindu, Puri, pada Jumat sore.
Baca juga: PM Jepang Siap Bertemu Kim Jong-un Tanpa Syarat
Seorang pejabat departemen bantuan negara menyebut sekitar 780 ribu orang sudah dievakuasi ke tempat yang lebih aman. Ratusan orang berasal dari 13 distrik di negara bagian Odisha, yang diperkirakan menjadi lokasi terdampak topan paling parah. "Banyak orang yang harus dievakuasi ke tempat lebih aman," ujar pejabat tersebut kepada AFP.
Sekitar 1.000 tempat perlindungan yang berlokasi di gedung sekolah dan pemerintahan siap menampung lebih dari satu juta pengungsi.
Berdasarkan laporan otoritas terkait, topan yang mulai bergerak ke arah Teluk Benggala, sekitar 450 km lepas pantai, merupakan badai terbesar yang menghantam wilayah timur India dalam dua dekade terakhir.
Topan Fani akan disertai angin berkecepatan 180-190 km per jam. Kekuatannya diperkirakan setara dengan badai kategori 3 hingga 4. Ini juga akan menjadi badai keempat yang melanda wilayah timur India dalam tiga dekade. Otoritas setempat telah memperingatkan angin berkecepatan tinggi mampu mencabut pohon, merusak rumah dan fasilitas infrastruktur, berikut ancaman banjir di dataran rendah.
Baca juga: Indonesia Diminta Agendakan Sidang Darurat Soal Venezuela
Sejumlah negara bagian tetangga, seperti Andhra Pradesh dan Tamil Nadu, telah meningkatkan kewaspadaan. Badai secara teratur menghantam wilayah timur dan tenggara India sepanjang April-Desember. Pada 2017 lalu, terjangan Badai Ockhi menewaskan 250 orang dan mengakibatkan lebih dari 600 hilang di negara bagian Tamil Nadu dan Kerala.
Pada Oktober 2018, negara bagian Odhisa harus mengevakuasi 300 ribu orang, ketika wilayahnya dihantam Topan Titli dengan kecepatan angin hingga 150 km per jam, dan disertai hujan lebat. (AFP/OL-6)
Pesawat Air India penerbangan 171 jatuh kurang dari 40 detik setelah lepas landas di ahmedabad, Gujarat.
KABUT tebal dan kondisi cuaca ekstrem kembali memakan korban di jalur peziarahan Himalaya. Helikopter yang mengangkut peziarah dari Kedarnath jatuh di dekat Gaurikund, India utara.
Insiden ini terjadi hanya tiga hari setelah kecelakaan besar lain di India, ketika sebuah pesawat komersial milik Air India jatuh di Gujarat, menewaskan sedikitnya 270 orang.
JUMLAH korban tewas dalam kecelakaan pesawat penumpang milik Air India terus bertambah. Otoritas kepolisian mengonfirmasi 279 jenazah korban kecelakaan pesawat Air India telah ditemukan.
CEO Boeing Kelly Ortberg menegaskan bahwa timnya siap mendukung investigasi yang dipimpin oleh Biro Investigasi Kecelakaan Pesawat India terkait kecelakaan pesawat Boeing 787.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved