PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump menumpahkan kekesalannya ketika menerima kunjungan Kepala Eksekutif Twitter Jack Dorsey di Gedung Putih, Selasa (23/4).
Dilansir dari AFP, Rabu (24/4), Trump menanyakan kepada Dorsey terkait menurunnya jumlah follower atau pengikut akun Twitter pribadinya, @realDonaldTrump.
Kekhawatiran Trump tersebut ditanggapi Dorsey sebagai upaya Twitter untuk menghapus sejumlah akun palsu. Akibatnya, banyak akun dari orang-orang terkenal kehilangan pengikut cukup banyak.
"Terima kasih waktunya. Twitter terus hadir untuk melayani percakapan publik dan kami terus membuat Twitter menjadi wadah yang sehat dan sopan," ucap Dorsey.
Baca juga: Rencana Kunjungan Trump Diwarnai Protes di Inggris
Sebelumnya, Trump pernah mengatakan bahwa Twitter sangat bias terhadapnya, tanpa bukti jelas. Ia menyebut Twitter adalah perusahaan yang mendiskriminasi dirinya karena ia berasal dari Partai Republik.
Pernyataan ini dilontarkan Trump pada Oktober 2018 lalu karena jumlah pengikutnya terus menurun. Ia mengklaim kehilangan sekitar 204 ribu pengikut atau sekitar 0,4% dari 53,4 juta pengikut per Juli 2018.
Tidak hanya Twitter, Facebook pun kini gencar memulai pembersihan akun palsu. Kedua media sosial yang populer di dunia ini sepakat menghapus akun yang digunakan untuk menyebar hoaks dan kampanye hitam sebuah negara. (Medcom/OL-2)