Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

PBB Evakuasi Pengungsi Libia ke Niger

Tesa Oktiana Surbakti [email protected]
20/4/2019 04:20
PBB Evakuasi Pengungsi Libia ke Niger
Peta Close-up Tripoli yang menemukan lokasi serangan udara / zona bentrok dan pergerakan orang-orang terlantar(AFP)

 PERSERIKATAN Bangsa-Bangsa (PBB) telah mengevakuasi 163 pengungsi asal Libia ke negara tetangga, Niger. Kendati demikian, masih terdapat lebih dari 3.000 warga yang terjebak dalam pusaran perang di wilayah Libia.

Langkah itu menandai evakuasi pertama para pengungsi dari Libia sejak konflik perang di Tripoli memanas dalam dua pekan terakhir. Hal itu diungkapkan badan pengungsi PBB.

"Setelah melihat situasi di Libia, evakuasi kemanusiaan merupakan jalur kehidupan bagi pengungsi yang hidupnya sangat terancam," ujar kepala badan pengungsi PBB, Filippo Grandi, melalui pernyataan resmi.

Operasi penyelamatan berlangsung di tengah pertempuran sengit antara pasukan pro-Khalifa Haftar dan pasukan pendukung Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA), yang diakuai komunitas internasional. Dalam pertempuran terbaru, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat sekitar 200 orang tewas. Konflik juga mengakibatkan lebih dari 900 orang terluka.

Data Organisasi Internasional untuk Migrasi menyebutkan sejauh ini lebih dari 25.000 orang telantar. Banyak perempuan dan anak-anak yang dievakuasi dalam penerbangan Jumat pagi dengan tujuan Niger. Sebelumnya, mereka ditahan di pusat penahanan dekat garis terdepan konflik.

Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) telah merelokasi sejumlah imigran dari pusat wilayah Abu Selim dan Ain Zara. Mereka dibawa ke Fasilitas Pertemuan dan Keberangkatan (GDF) di pusat ibu kota. Secera keseluruhan, lembaga itu berhasil memindahkan 539 pengungsi dari beberapa pusat penahanan dekat zona pertempuran.

Akan tetapi, masih terdapat lebih dari 3.000 pengungsi dan imigran yang terjebak dalam pusat penahanan di beberapa daerah konflik. UNHCR menyatakan keprihatinan mendalam terhadap nasib warga sipil yang terperangkap, sekaligus menjadi korban kekerasan.

Solidaritas Niger

Grandi memuji kebesaran hati pemerintah Niger yang menyambut para pengungsi. Dia pun meminta negara-negara lain mengikuti langkah mulia itu. "Solidaritas Niger dalam menerima para pengungsi patut di contoh. Bagaimanapun Niger tidak dapat melakukan upaya ini sendirian," pungkas Grandi.

"Harus ada tanggung jawab bersama. Kita memerlukan partisipasi negara lain untuk menyelamatkan pengungsi keluar dari Libia," imbuhnya.

UNHCR mengeluarkan seruan yang mendesak komunitas internasional untuk mencari solusi terhadap nasib pengungsi, yang terperangkap dan ditahan di Libia.

Dibutuhkan evakuasi dan koridor kemanusiaan yang memungkinkan para pengungsi di Tripoli memperoleh perlindungan di luar negeri.

Langkah baru seperti itu sangat diperlukan mengingat kapasitas dari fasilitas yang tersedia relatif terbatas.

Menurut WHO, setidaknya 205 orang tewas akibat pertempuran dalam memperebutkan pengaruh di ibu kota Libia.

Pertempuran itu kian memuncak tatkala pemerintah yang diakui PBB menyerukan tuntutan hukum terhadap pemimpim militer yang memberontak, Jenderal Khalifa Haftar, di Pengadilan Kriminal Internasional (ICC).(AFP/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya