Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
PERANG dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok dipandang sebagai sumber utama ketidakpastian yang menghambat perekonomian global. Namun, belakangan ini, optimisme terhadap kesepakatan dagang AS-Tiongkok semakin meningkat.
Meski tidak ada batas waktu untuk mengakhiri konflik dagang antara dua ekonomi raksasa global, Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin menyatakan perundingan mendekati titik konklusi. Hal itu menunjukkan sinyal baru kemajuan.
Pernyataan Mnuchin mengemuka dalam sesi pertemuan musim semi Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia di Washington, AS. Pertemuan akbar itu diwarnai kekhawatiran kebijakan perdagangan AS, yang dapat mengganggu pertumbuhan ekonomi global.
Pekan ini, IMF memperkirakan ekonomi dunia yang melambat bisa kembali pulih pada akhir 2019. Dengan catatan, dua negara ekonomi utama global menyelesaikan sengketa bilateral.
Dalam pernyataan akhir pada Sabtu (13/4) waktu setempat, Komite Pengarah IMF yang mewakili 189 anggota, menekankan urgensi penyelesaian konflik perdagangan AS-Tiongkok. Mereka turut mendukung reformasi Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), sebagaimana permintaan AS.
Baca juga: Trump Buka Peluang KTT Ketiga dengan Kim
IMF kerap memperingatkan dampak besar yang timbulkan kebijakan tarif dan hambatan perdagangan. Akan tetapi, komite tersebut cenderung menjauhi tombol panas yang tidak terduga, dalam sebuah forum yang dikhususkan untuk liberalisasi perdagangan.
Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde mengatakan banyak petinggi yang hadir dalam pertemuan di Washington menggaungkan pandangan tekait kontribusi perdagangan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.
Wakil Gubernur Bank Sentral Tiongkok Chen Yulu memeringatkan kebijakan proteksionisme dari beberapa negara telah merusak kepercayaan di antara negara-negara. Kendati demikian, dia tidak menyebut langsung nama AS.
Di lain sisi, Washington, pekan ini, mengguncang negara-negara Uni Eropa dengan mengancam serangkaian tarif baru. Langkah itu sebagai pembalasan atas kebijakan subsidi kepada produsen penerbangan, Airbus. Pemerintah AS juga tengah mempersiapkan pembicaraan perdagangan baru dengan Jepang.
Lebih lanjut, Mnuchin menegaskan Presiden AS Donald Trump ingin jajarannya lebih fokus mencapai kesepakatan perdagangan yang kondusif dengan Tiongkok, daripada kesepakatan yang cepat.
"Lebih penting untuk membuatnya dengan tepat, ketimbang mempercepat kesepakatan. Tapi, saya melihat kita semakin dekat menuju babak final konklusi perdagangan," tukas Mnuchin.
Dalam diplomasi maju-mundur antara AS dan Tiongkok sejak Januari lalu, guna menyelesaikan perang dagang selama sembilan bulan, kedua belah pihak terus menyatakan optimisme secara hati-hati.
Mnuchin menuturkan para pejabat Washington dan Beijing mengadakan putaran pembicaraan melalui telepon pekan lalu. Mereka membahas lebih banyak rencana pekan depan, termasuk pertemuan langsung yang dibutuhkan.
Poin penting dalam pembicaraan ialah desakan pejabat AS untuk mencapai kesepakatan yang bergigi. Dalam hal ini, mereka mempertahankan kebijakan pemberlakuan tarif baru, apabila Tiongkok melanggar komitmen.
Akan tetapi, Mnuchin enggan memberikan penjelasan lebih lanjut saat dikonfirmasi terkait hal tersebut.
"Jelas ada komitmen tertentu yang dibuat AS dalam perjanjian bilateral. Begitu juga dengan Tiongkok. Saya berharap mekanisme penegakan bekerja dari kedua arah. Ini adalah perjanjian yang sangat terperinci, mencakup sejumlah masalah yang belum pernah ditangani sebelumnya," papar Mnuchin.
Pekan lalu, Trump menisyaratkan konklusi perundingan bilateral akan tercapai sekitar empat pekan mendatang. (AFP/OL-2)
Beijing mendukung masyarakat internasional dalam memperkuat keterlibatan dan dialog dengan pemerintah sementara Afghanistan.
Bedah buku Mengarungi Jejak Merajut Asa 75 Tahun Indonesia-Tiongkok membahas tentang hubungan Indonesia-Tiongkok.
Pelapor Khusus PBB, Francesca Albanese, dalam laporannya menyebut sedikitnya 48 perusahaan yang diduga membantu operasi militer dan sistem pendudukan Israel.
PARA ilmuwan di Tiongkok telah menemukan sejumlah virus baru yang belum pernah terlihat sebelumnya pada kelelawar yang hidup di dekat manusia.
Tiongkok mengimbau komunitas global untuk memperkuat upaya menurunkan ketegangan dan mencegah krisis regional berdampak lebih luas.
PARA pemimpin Iran menyadari bahwa mereka sendiri yang harus melawan AS dan Israel. Republik Islam itu tidak punya jaringan proksi dan sekutu di Timur Tengah dan sekitarnya.
Pemerintah memastikan tidak akan mengadopsi data kemiskinan yang dirilis Bank Dunia.
AWAL April 2025, Bank Dunia melalui Macro Poverty Outlook menyebutkan pada tahun 2024 lebih dari 60,3% penduduk Indonesia atau setara dengan 171,8 juta jiwa hidup di bawah garis kemiskinan.
Di balik status Indonesia sebagai negara berpendapatan menengah ke atas, Bank Dunia mengungkapkan fakta mencengangkan: 60,3% dari total populasi Indonesia hidup dalam garis kemiskinan
Indonesia diproyeksikan hanya memiliki pertumbuan ekonomi rata-rata 4,8% hingga 2027. Adapun, rinciannya adalah 4,7% pada 2025, 4,8% pada 2026, dan 5% pada 2027.
Reformasi struktural untuk mempercepat pertumbuhan produktivitas, di samping kehati-hatian fiskal dan moneter, merupakan kunci untuk memajukan agenda pertumbuhan pemerintah.
Pengurusan izin usaha di Tanah Air masih membutuhkan waktu hingga 65 hari. Berbeda jauh dengan negara-negara maju dalam memproses izin bisnis.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved