Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
HASIL citra satelit menunjukkan Korea Utara (Korut) diperkirakan tengah bersiap untuk meluncurkan rudal atau roket ke luar angkasa dalam waktu dekat. Menurut para analis, Jumat (8/3), hal itu berpotensi merusak hubungan Korut dengan AS.
Menurut gambar-gambar komersial yang diambil pada 22 Februari 2019 oleh perusahaan pencitraan DigitalGlobe, ada aktivitas dalam sebuah fasilitas di Sanumdong. Sanumdong ialah sebuah wilayah di pinggiran ibu kota Pyongyang.
Korut sebelumnya merakit beberapa rudal balistik antarbenua dan roket peluncur satelit di Sanumdong. Sejauh ini, gambar-gambar yang dirilis itu juga telah diakses oleh web pemantau Korut, North 38, yang mengawasi fasilitas peluncuran satelit Sohae.
Fasilitas ini sebagian telah dibongkar sebagai bagian dari langkah pelucutan senjata, tetapi sekarang kembali ke status operasional normal.
Hal itu terlihat dari kesibukan pekerjaan restorasi dalam beberapa pekan terakhir.
Restorasi itu tampaknya dilakukan setelah konferensi tingkat tinggi antara pemimpin Korut Kim Jong-un dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di Hanoi pada 28 Februari 2019 lalu gagal.
“Kami melihat banyak aktivitas kendaraan di fasilitas Sanumdong dan juga di titik transfer rel tempat kereta akan memuat dan membawa muatan ke Sohae,” kata Jeffrey Lewis, Direktur Proyek Nonproliferasi Asia Timur di Middlebury Institute of International Studies di Monterey.
Lewis telah mempelajari gambar-gambar terbaru. “Saya pikir bukti-bukti mengarah ke peluncuran satelit dan bukan hanya di Sanumdong, tetapi juga dari Sohae,” ungkapnya. Peluncuran satelit menggunakan teknologi yang sama dengan rudal balistik .
Sebelumnya, para ahli telah lama menyatakan bahwa upaya Korut untuk meluncurkan satelit ke ruang angkasa dapat membantu mereka mengembangkan rudal balistik jarak jauh. Lewis memperingatkan bahwa tidak mungkin mengetahui secara pasti apakah Korut sedang mempersiapkan rudal militer atau roket ruang angkasa.
Dia melanjutkan, mungkin juga hal itu sebagai kegiatan yang disengaja untuk menarik perhatian satelit mata-mata AS. Namun, saat dikonfirmasi, Departemen Luar Negeri AS menolak berkomentar.
“Karena fasilitas (Sanumdong) itu menghasilkan ICBM dan roket ruang angkasa, kami tidak tahu apa yang ada di dalam kereta,” kata Melissa Hanham, pakar tentang Korut.
Namun, Hanham percaya peluncuran satelit ialah skenario yang lebih mungkin karena tidak pernah ada peluncuran ICBM dari Sohae. “Tidak pernah ada peluncuran kejutan dari Sohae,” pungkas Hanham. (CNN/Yan/I-2)
Korea Utara membuka kawasan wisata pantai berskala besar. Proyek wsata ini disebut sebagai proyek unggulan Kim Jong Un.
KOREA Utara secara tegas mengecam serangan udara Israel terhadap Iran yang menjadi pemicu eskalasi di Timteng.
KOREA Utara (Korut) menyatakan kecaman keras terhadap serangan udara yang dilancarkan Israel ke Iran, sehingga telah memicu konflik terbuka antar kedua negara sejak Jumat (13/6).
PRESIDEN Korea Selatan yang baru dilantik, Lee Jae-myung, berjanji akan memulihkan stabilitas politik dan ekonomi di negaranya serta membuka kembali jalur dialog dengan Korea Utara.
KOREA Selatan bersiap melaksanakan pemilihan umum (pemilu) untuk memilih presiden berikutnya. Negeri Gingseng itu menghadapi tantangan tarif Donald Trump hingga unifikasi dengan Korea Utar
Laporan internasional mengungkap Korea Utara telah mengirim jutaan peluru dan ribuan pasukan ke Rusia, membantu serangan terhadap Ukraina.
AMERIKA Serikat tidak terima dengan kebijakan Republik Islam Iran yang resmi memutus hubungan kerja sama nuklir dengan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA).
Pandangan pemerintah AS terhadap dampak kerusakan pada tiga situs nuklir utama Iran masih konsisten, dan penilaian tersebut sejauh ini tidak mengalami perubahan.
PERANG 12 hari (13-25 Juni) antara Iran versus Israel-AS telah berakhir dengan 'gencatan senjata'.
PEMERINTAH Israel menyatakan kesediaannya untuk menjajaki perdamaian dengan Suriah.
Menghadapi kenyataan adanya perang Iran-Israel saat ini, penulis sebagai eksponen Patriot Soekarnois belum melihat adanya sikap tegas dari pemerintah terhadap perang tersebut.
Presiden sementara Suriah Ahmad al-Sharaa dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sedang dipertimbangkan untuk bertemu di sela-sela Majelis Umum PBB yang akan datang di New York.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved