Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Proyek Arktik Rusia Perburuk Habitat Beruang Kutub

Tesa Oktiana Surbakti
05/3/2019 14:30
Proyek Arktik Rusia Perburuk Habitat Beruang Kutub
(RUSSIAN ARCTIC NATIONAL PARK/AFP)

BERUANG kutub yang berkeliaran di wilayah perdesaan Rusia, bisa dikatakan sebuah peringatan awal. Hal itu terjadi karena Rusia terus meningkatkan aktivitas di Arktik, yang mengancam kehidupan spesies langka.

Pada Februari lalu, lebih dari 50 beruang mendekati Belyushya Guba, sebuah desa di ujung utara Kepulauan Novaya Zemlya. Sekitar 10 beruang bahkan memasuki ruas jalan dan sejumlah bangunan.

Otoritas setempat mengumumkan keadaan darurat selama sepekan dan meminta bantuan dari pemerintah pusat.

Dari beberapa foto yang tersebar luas di media sosial, kalangan pengamat menyalahkan otoritas setempat yang mengabaikan tempat pembuangan sampah di dekat habitat beruang. Alhasil, sejumlah beruang memakan sisa makanan.

Di lain sisi, para ahli beruang kutub menekankan penyebab utama predator Kutub Utara mendekat permukiman penduduk ialah terjadinya pencairan es. Fenomena itu mengakibatkan sejumlah beruang tidak bisa berburu anjing laut. Mereka terpaksa mencari sumber makanan alternatif.

Baca juga: Lukisan Mona Lisa Telanjang Diduga Juga Karya Da Vinci

Seperti diketahui, Rusia memperluas proyek di Kutub Utara, termasuk sektor energi, navigasi Passage Utara, dan kepentingan militer strategis. Pengamat memperingatkan potensi pertikaian antara manusia dan beruang.

"Perkembangan di Kutub Utara pasti akan meningkatkan konflik. Apalagi beruang kutub mulai kehilangan habitatnya di beberapa wilayah. Hal itu mendorong mereka pindah ke daratan," tutur ahli biologi, Anatoly Kochnev, yang mempelajari kehidupan beruang di Kutub Utara sejak 1980-an.

Novaya Zemlya, kepulauan yang terletak antara Laut Kara dan Laut Barents, merupakan wilayah yang berbatasan langsung dengan habitat beruang kutub. Laut Barents mengalami pengurangan es tercepat dari jumlah spesies beruang laut. Polar Bears International mencatat pengurangan es sebesar 20 pekan tiap tahun, dalam beberapa dekade terahir.

"Berdasarkan pemantauan es, dapat dilihat ada pembentukan es di dekat Belushya Guba pada Desember lalu. Setelah ribuan tahun, mereka (beruang kutub) bermigrasi sepanjang tahun ini untuk berburu anjing laut. Namun ketika sampai di daratan, mereka tidak menemukan es," papar Ilya Mordvintsev dari Institut Severtsov di Moskow yang menekankan situasi serupa bisa terjadi pada tahun-tahun mendatang.

Ketika semakin banyak aktivitas manusia di Novaya Zemlya, potensi konflik antara manusia dan beruang pun semakin meningkat.

Pada situs uji coba senjata nuklir era Uni Soviet, Novaya Zemlya merupakan wilayah terlarang. Namun pascaruntuhnya Uni Soviet, militer membangun gedung baru dan lapangan terbang. Pun, sebuah pelabuhan baru tengah dibangun, bersamaan dengan proyek penambangan raksasa Pavlovskyoye.

Kontingan baru polisi militer telah dikerahkan ke Belushya Guba pada 2018. Komunitas tersebut memiliki sekolah dan kompleks olahraga besar, untuk mengakomodasi keluarga militer yang berjumlah lebih dari 2.000 orang.

Lebih lanjut, Konchnev mengingatkan kerusakan sebagai dampak aktivitas pertahanan rudal Soviet, yang ditempatkan di Pulau Wrangel, Arktik timur.

Pada 1991, pasukan militer terpaksa membunuh beruang kutub yang menjadi agresif, setelah terbiasa mengonsumsi makanan sisa manusia.

"Saat pasukan militer meninggalkan tempat, kami merasa lega. Karena hanya petugas cagar alam yang memahami bagaimana berperilaku di sekitar beruang. Tetapi, persoalan itu kembali lagi," tukasnya.

Pemerintah Rusia menyatakan Arktik merupakan prioritas strategis bagi militer sejak 2014 lalu.

Dalam blog pribadinya, Kochnev menuliskan pendapat emosional, pascaditemukannya beruang yang menelan suar dekat situs konstruksi militer di Pulau Wrangel.

Dia mengkritik basis militer baru, dan konsekuensinya harus kehilangan pekerjaan di taman nasional.

"Instruksi yang berkembang saat ini, fokus pada upaya menghindari beruang. Semestinya prioritaskan fasilitas pembenteng, untuk mencegah kontak manusia dengan beruang," jelasnya. (AFP/OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya