Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Trump Yakin Korut Miliki Masa Depan Luar Biasa Tanpa Nuklir

Tesa Oktiana Surbakti
27/2/2019 11:45
Trump Yakin Korut Miliki Masa Depan Luar Biasa Tanpa Nuklir
(Saul LOEB/AFP)

MENJELANG jamuan makan malam bersama Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali menyebut Korut akan memiliki masa depan luar biasa tanpa senjata nuklir.

Pernyataan Trump diutarakan melalui akun Twitter pribadinya, dengan menggunakan huruf kapital sebagai penekanan.

Dia berpendapat denuklirisasi bagi Korut merupakan peluang langka dalam sejarah. Kedua pemimpin negara dijadwalkan berbicara empat mata, sebelum menghadiri jamuan makan malam di Hanoi, Vietnam, Rabu (27/2).

Trump menggambarkan sosok Kim sebagai seorang teman, berbeda jauh ketika kedua pemimpin tersebut saling melemparkan sindiran pribadi dan ancaman kehancuran terkait ketegangan program senjata nuklir Korut.

Baca juga: Trump dan Kim akan Makan Malam di Hotel Metropole

Dia pun sempat mengecam kalangan oposisi domestik yang mengkritik keterlibatannya dengan rezim terisolasi.

"Partai Demokrat harus berhenti berkomentar mengenai apa yang harus saya lakukan terhadap Korea Utara. Mereka sebaiknya bertanya pada diri sendiri, mengapa tidak melakukan hal tersebut selama delapan tahun pemerintahan Obama?" cetus Trump, merujuk pada pendahulunya di Gedung Putih, Barack Obama.

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) AS-Korut yang berlangsung dua hari, bertujuan memperjelas kesepakatan samar yang dihasilkan dalam KTT bersejarah di Singapura, tahun lalu.

Awalnya, Kim berkomitmen mencapai denuklirisasi penuh Semenanjung Korea. Namun, kemajuan diplomatik berjalan lambat karena perbedaan pandangan definisi.

Sepertinya, Trump menurunkan ekspektasi AS terhadap KTT, dengan menekankan pihaknya antusias jika Pyongyang menghentikan uji coba nuklir dan rudal.

Presiden AS itu digadang-gadang tengah mempertimbangkan pencabutan sanksi internasional yang dijatuhkan kepada Korut. Dibukanya kantor penghubung diplomatik kemungkinan menjadi konsesi AS.

Sebagai imbalan, Washington berharap Kim bersedia membongkar fasilitas nuklir utama di Yongbyon dan mengizinkan para inspektur internasional masuk.

Kim sempat diminta menyerahkan daftar lengkap seluruh aset nuklir yang dimiliki Korut, namun hal itu ditolak dengan tegas. (AFP/OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya