Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
HANOI, ibu kota Vietnam, akan menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Amerika Serikat (AS)-Korea Utara putaran kedua. Dipastikan, Hanoi dan kota-kota lain di Vietnam pada umumnya akan mendapat keuntungan menjadi penyedia lokasi pertemuan kedua negara itu.
Kamar hotel telah habis dipesan. Beberapa bar menyajikan minuman yang diberi nama "Peace Negroniations", terinspirasi koktail Negroni yang populer. Sejumlah toko menjual kaso dengan gambar wajah Presiden AS Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un. Bahkan, ada salon yang menawarkan jasa potong gratis bagi pelanggan yang ingin meniru gaya rambut pemimpin AS dan Korea Utara.
Pejabat Kementerian Kebudayaan, Olahraga dan Pariwisata Vietnam, Phuong Hoa Nguyen, mengatakan dampak menjadi tuan rumah pertemuan Donald Trump dan Kim Jong-Un, menarik perhatian media lokal dan internasional. Vietnam punya peluang menampilkan dinamika domestik, keberhasilan pengembangan ekonomi sosial, penduduk yang ramah dan identitas budaya yang kaya sejarah heroik.
"Ini adalah peluang besar untuk mempromosikan Vietnam sebagai tujuan wisata dan investasi yang menarik sekaligus aman. Kami ingin menarik 18 juta wisatawan internasional pada 2019, dengan anggaran promosi yang relatif rendah sekitar 2 juta dolar AS," papar Nguyen.
Baca juga: Jelang KTT, Kim Jong-un Diperkirakan Berangkat Dengan Kereta Api
Nguyen mengungkapkan menjadi tuan rumah tidak mudah. Setidaknya, Vietnam harus mengukur seberapa besar keuntungan finansial dari pertemuan yang diadakan delapan bulan setelah KTT AS-Korea Utara di Singapura pada tahun lalu.
"Singapura menginvestasikan anggaran sekitar US$ 14,8 juta untuk menyelenggarakan KTT Trump-Kim putaran pertama. Mereka menghasilkan hampir 40 kali lipat terhadap ekonominya," jelas Nguyen.
Dalam beberapa tahun, Vietnam telah menjadi tuan rumah berbagai acara internasional besar. Termasuk KTT Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik 2017 dan pertemuan Perhimpunan Bangsa Bangsa (PBB) Asia Tenggara pada 2018.
"Jika Vietnam mampu memperkuat posisinya sebagai tempat yang disukai atau mitra tepercaya, bagi pihak lain untuk bertemu dan bernegosiasi, manfaatnya akan bertahan lama. Ini dengan catatan, Vietnam harus meningkatkan netralitas dan keramahannya," ucap Huynh The Du, dosen kebijakan Fulbright University Vietnam.(Aljazeera/OL-7)
KOREA Utara secara tegas mengecam serangan udara Israel terhadap Iran yang menjadi pemicu eskalasi di Timteng.
KOREA Utara (Korut) menyatakan kecaman keras terhadap serangan udara yang dilancarkan Israel ke Iran, sehingga telah memicu konflik terbuka antar kedua negara sejak Jumat (13/6).
PRESIDEN Korea Selatan yang baru dilantik, Lee Jae-myung, berjanji akan memulihkan stabilitas politik dan ekonomi di negaranya serta membuka kembali jalur dialog dengan Korea Utara.
KOREA Selatan bersiap melaksanakan pemilihan umum (pemilu) untuk memilih presiden berikutnya. Negeri Gingseng itu menghadapi tantangan tarif Donald Trump hingga unifikasi dengan Korea Utar
Laporan internasional mengungkap Korea Utara telah mengirim jutaan peluru dan ribuan pasukan ke Rusia, membantu serangan terhadap Ukraina.
Korea Utara menuding sistem pertahanan rudal "Golden Dome" Presiden Trump sebagai langkah berbahaya menuju militerisasi luar angkasa.
Presiden sementara Suriah Ahmad al-Sharaa dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sedang dipertimbangkan untuk bertemu di sela-sela Majelis Umum PBB yang akan datang di New York.
IRAN menolak klaim pembenaran AS atas serangan Negeri Paman Sam terhadap fasilitas nuklir Iran yang disebut Washington sebagai pembelaan diri kolektif.
AMERIKA Serikat telah menyetujui penjualan sistem panduan senilai US$510 juta (sekitar Rp8,24 triliun) untuk bunker Israel dan bom regular.
Donald Trump menegaskan bahwa anggota Partai Republik yang menolak mendukung rancangan undang-undang perpajakan dan pengeluaran besar-besaran akan menghadapi konsekuensi politik.
AS menegaskan tidak akan menghentikan dukungannya terhadap distribusi bantuan kemanusiaan di Gaza, meskipun Israel telah mengakui bahwa sejumlah warga sipil terluka.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved