Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
BANK Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed akan mengumumkan kebijakan suku bunga pertama tahun ini. Kemungkinan besar tingkat suku bunga acuan (Fed Fund Rate/FFR) tetap dipertahankan.
Sepanjang 2018, The Fed menaikkan suku bunga acuan sebanyak empat kali. Akan tetapi, meningkatnya kekhawatiran pelambatan ekonomi AS di tengah konflik dagang dengan Tiongkok, mendorong pejabat The Fed untuk bersabar. Mereka memberikan sinyal akan mengambil waktu pendalaman kinerja ekonomi.
Penutupan sebagian pemerintah AS (shutdown) selama lima pekan, merusak kinerja ekonomi domestik pada kuartal I 2019. Namun, dampak gangguan diprediksi akan segera pulih.
Gubernur Bank Sentral AS, Jerome Powell, berulang kali mengguncang pasar melalui pernyataan yang dinilai terlalu optimistis. Pada tahun lalu, dia juga mengisyaratkan kenaikan suku bunga acuan di masa mendatang.
Menghadapi serangan balik dari upayanya untuk berbicara terus terang, Powell kemudian mundur dari pendiriannya dan berusaha menekankan ketidakpastian mengenai prospek ekonomi. Dia menggambarkan situasi saat ini berada di ruangan gelap, sehingga memerlukan waktu untuk menemukan jalan yang tepat.
Baca juga: BI Pertahankan Bunga Acuan Seiring Langkah The Fed
Di lain sisi, sejumlah ekonom berpendapat reaksi kegelisahan pasar terbilang berlebihan. Tanda-tanda pelambatan ekonomi memberikan alasan kuat bagi The Fed untuk menyela pengetatan kebijakan moneter.
Ekonom Joel Narroff mengatakan pernyataan The Fed yang dirilis pada 1900 GMT, Rabu (30/1), akan menggarisbawahi ketidakpastian yang diawasi dengan cermat. Termasuk, memperhatikan kondisi perekonomian Tiongkok.
"Sampai masalah ini selesai, The Fed kemungkinan akan bergerak lambat. Karena perang dagang berpotensi membawa ekonomi global dalam resesi," ucap Narroff.
Powell memiliki kesempatan lain untuk menenangkan pasar yang gelisah, saat memberikan konferensi pers pertama dari total delapan konferensi pers sepanjang tahun ini. (AFP/OL-3)
Bank Rakyat Indonesia (BRI) berkomitmen untuk terus mendukung perekonomian nasional. Ini dilakukan perseroan melalui pemberdayaan terhadap Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Suku bunga saat ini "sesuai", kata Powell dalam sebuah wawancara luas, acara berita selama 60 menit di CBS tv.
Tingkat pinjaman kepada perbankan umum akan dipangkas 35 basis poin (bps) menjadi 5,40%. Penurunan itu menjadi level terendah sejak 2010.
Inflasi di negara ekonomi terbesar ketiga dunia itu naik 4% secara tahun ke tahun (YoY), kenaikan paling tajam sejak 1981.
BANK of England telah menaikkan suku bunga ke level tertinggi sejak akhir 2008, pasalnya mereka terus memerangi inflasi yang sangat tinggi di Inggris.
POLEMIK kebijakan pascapandemi, dan memanasnya konflik geopolitik menjadi faktor pembeda jika dibanding dengan pemicu krisis ekonomi sebelumnya, seperti pada 1998 dan 2008.
SEJAK pandemi covid-19 hingga saat ini dan seterusnya, inflasi telah menjadi perhatian utama bagi para pengambil kebijakan ekonomi dan moneter di seluruh dunia.
Orang nomor satu di Federal Reserve System (The Fed) akan memberikan petunjuk terkait prospek suku bunga AS.
Bank sentral AS (The Fed) telah meluncurkan kebijakan agresif untuk mendukung pasar di tengah pandemi Covid-19. Akan tetapi, nilai tukar dolar AS masih melemah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved