Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Marah, Trump Tinggalkan Negosiasi Soal Tembok Perbatasan

Basuki Eka Purnama
10/1/2019 07:59
Marah, Trump Tinggalkan Negosiasi Soal Tembok Perbatasan
(AFP/Alex Wong/Getty Images)

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Rabu (9/1), meninggalkan negosiasi mengenai pembiayaan pembangunan tembok di perbatasan AS dan Meksiko setelah Partai Demokrat menolak menyetujui proyek tersebut.

"Benar-benar buang waktu," cicit Trump mengenai pertemuan dengan pemimpin kongres AS dari Partai Demokrat di Gedung Putih. "Saya mengucapkan bye. Tidak ada lagi yang bisa dilakukan."

Chuch Schumer, anggota Senat AS dari Partai Demokrat, mengatakan, "Trump memukul meja, kemudian berdiri dan meninggalkan ruangan."

"Kembali, kita melihat sebuah tantrum karena dia tidak mendapatkan apa yang dia mau," imbuhnya.

Meski kedua pihak mengakui pertemuan itu berakhir mendadak, mereka saling menyalahkan mengenai penyebab hal itu.

Baca juga: Shutdown AS Berlanjut, Pelosi Tuding Trump Sandera Rakyat

Menurut pendukung Trump yang hadir dalam pertemuan itu, Presidan AS itu telah memimpin pemimpin Partai Demokrat mengenai apakah mereka setuju membiayai pembangunan tembok seandainya dirinya mengakhiri shutdown pemerintahan AS.

"Ketua DPR AS dari Partai Demokrat Nacy Pelosi mengangkat tangannya dan mengatakan tidak," ujar Kevin McCarthy, anggota DPR AS dari Partai Republik yang hadir dalam pertemuan itu.

"Kita kembali melihat bahwa pemimpin Partai Demokrat tidak bersedia untuk bahkan sekedar bernegosiasi," timpal Wakil Presiden AS Mike Pence.

Pence bersikeras Trump datang ke perundingan itu dengan niat baik.

"Presiden datang ke ruangan dan membagi-bagikan permen. Saya tidak ingat dia meninggikan suaranya atau bahkan memukul meja," tegas Pence.

Trump menginginkan dana sebesar US$5,7 miliar untuk membangun tembok yang disebutnya diperlukan untuk mencegah masuknya ilegal imigran dan penyelundup narkoba dari Meksiko.

Adapun Demokrat menyebut tembok itu tidak ada gunannya dan pendekatan Trump itu malahan hanya menyebabkan krisis kemanusiaan di antara para imigran.

Senjata andalah Trump untuk menekan Kongres adalah penolakannya menandatangani Undang-Undang pengeluaran untuk membiayai kegiatan pemeritah. Akibatnya, sekitar 800 ribu pegawai pemerintah tidak dibayar selama hampir tiga pekan.

Demokrat menegaskan mereka tidak akan melunakkan penolakan mereka dan yakin warga AS akan marah dengan shutdown yang terjadi dan menyalahkan Trump. (AFP/OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya