Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PADA Minggu (15/4), pukul 09.00 WIB, sebanyak 20 organisasi dan 74 individu mewakili masyarakat sipil Asia Tenggara mengirim surat terbuka kepada CEO Facebook Mark Zuckerberg.
Surat terbuka itu berisi 3 permintaan yaitu, pertama, Facebook harus menjamin keamanan data-data pribadi pengguna dan tidak memberikannya kepada pihak ketiga untuk mencegah penyalahgunaan yang bisa berujung pada keuntungan politik dan ekonomi pihak tertentu.
Kedua, Facebook harus segera melakukan audit terkait penggunaan data pribadi oleh pihak ketiga, sebagaimana yang dilakukan Cambridge Analytica dan aplikasi sejenis lainnya serta melaporkan hasil audit tersebut secara terbuka kepada publik.
Ketiga, Facebook harus menerapkan mekanisme perlindungan data lebih ketat agar Facebook tidak menjadi ruang untuk menyebarkan kebencian maupun merampas hak asasi manusia lain (persekusi).
Surat terbuka itu merupakan bagian dari desakan bersama Global South Coalition yang terdiri dari masyarakat sipil di negara-negara berkembang yang terkena dampak buruk dari kebijakan Facebook, semisal dari Myanmar, Sri Lanka, Filipina, dan lain-lain.
Di Myanmar, Facebook berperan menjadi penyebaran informasi yang membakar kebencian terhadap etnik minoritas Rohingya sehingga mengakibatkan 6.700 orang terbunuh dan 645 ribu orang lainny mengungsi ke Bangladesh.
Di Sri Lanka, penyebaran kebencian merajalela lewat Facebook dan merugikan 5.900.000 pengguna di sana.
Sedangkan di Indonesia dengan pengguna mencapai 140 juta pada 2018, Facebook juga menjadi tempat favorit tersebarnya informasi-informasi palsu dan ujaran kebencian sehingga memberi ruang juga bagi ancaman-ancaman demokrasi.
Facebook juga menjadi ruang bagi para pelaku persekusi dan penyebar kebencian atas nama politik maupun agama untuk merampas hak-hak orang lain untuk berekspresi, terutama mereka yang berasal dari kelompok minoritas dan terpinggirkan.
Harapan dari para pengirim Surat Terbuka ini, Facebook segera merespon dan memberikan jawaban apa saja langkah yang akan dilakukan Facebook ke depan untuk melindungi para penggunanya secara lebih baik. (RO/OL-3)
Mereka mengatakan perusahaan itu meninggalkan banyak pertanyaan tidak terjawab soal langkah-langkahnya dalam menjamin data pribadi para pengguna.
MARK Zuckerberg akan muncul di hadapan anggota parlemen AS minggu ini sebagai tanggapan Facebook atas skandal privasi datanya, ditambah tekanan untuk peraturan baru pada media sosial.
Zuckerberg pun mengakui Facebook gagal dalam melindungi platform dari berita palsu, campur tangan asing dalam pemilu, pidato kebencian, serta pengembang dan privasi data.
PENDIRI dan Kepala Eksekutif Facebook Mark Zuckerberg untuk pertama kalinya berhadapan langsung dengan Kongres Amerika Serikat (AS) yang marah atas kebocoran data 87 juta penggunanya
Zuckerberg melihat kasus peretasan ini sebagai hal yang sangat serius, karena hacker menemukan celah untuk mencuri token akses Facebook yang dapat digunakan untuk mengambil alih akun.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved