Headline
BANGSA ini punya pengalaman sejarah sangat pahit dan traumatis perihal kekerasan massal, kerusuhan sipil, dan pelanggaran hak asasi manusia
BANGSA ini punya pengalaman sejarah sangat pahit dan traumatis perihal kekerasan massal, kerusuhan sipil, dan pelanggaran hak asasi manusia
KONSULTAN Onkologi Senior dari OncoCare Singapura, Akhil Chopra, menekankan pentingnya deteksi dini untuk mencegah kanker paru yang kerap terdiagnosis ketika sudah berada di stadium lanjut.
"Kanker paru yang terdeteksi sejak dini, sebelum menyebar, memberikan peluang kesembuhan yang jauh lebih baik," kata Chopra, dikutip Senin (1/9).
Ia mengatakan, deteksi dini sangat penting dilakukan terutama bagi kelompok berisiko tinggi seperti perokok dan mereka yang terpapar polusi udara.
Chopra mengungkapkan, batuk yang tidak kunjung sembuh kerap dianggap sepele, padahal gejala tersebut bisa menjadi tanda awal kanker paru.
Menurut data Global Burden of Cancer Study (Globocan) 2022 dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), kanker paru merupakan kanker ketiga terbanyak di Indonesia sekaligus penyebab utama kematian akibat kanker pada pria.
Berdasarkan Roche Asia Pacific Lung Cancer Case Study di 2023, sekitar 70% kasus kanker paru di Tanah Air ditemukan pada stadium lanjut.
"Tidak semua batuk itu ringan. Bila batuk berlangsung lama, terutama pada mereka yang memiliki riwayat merokok atau terpapar polusi,
perlu dilakukan pemeriksaan," ujarnya.
Chopra menjelaskan bahwa kemajuan teknologi kini memungkinkan pengobatan lebih presisi.
Tes biomarker genetik dapat mengidentifikasi mutasi tertentu sehingga pasien bisa mendapatkan terapi tertarget atau imunoterapi yang lebih efektif dan minim efek samping dibandingkan kemoterapi konvensional.
Ia menyebut, salah satu pasien asal Indonesia yang ditangani OncoCare berhasil memulai terapi dalam waktu singkat setelah kanker paru stadium awal terdeteksi.
Berkat obat tertarget, pasien tidak perlu menjalani kemoterapi dan dapat kembali beraktivitas normal tak lama setelah pengobatan.
Lebih lanjut ia menegaskan, deteksi dini menjadi kunci karena kanker paru stadium awal lebih mudah diobati dengan efek samping lebih ringan.
Selain itu, pengobatan modern juga memungkinkan pasien tetap menjaga kualitas hidup.
OncoCare melalui tim multidisiplin serta akses ke terapi modern menegaskan komitmennya untuk mendukung pasien Indonesia, termasuk dengan
layanan berbahasa Indonesia dan dukungan pasien internasional.
"Jika batuk berkepanjangan tidak kunjung reda, jangan abaikan. Pemeriksaan tepat waktu bisa menyelamatkan nyawa," tegas Chopra. (Ant/Z-1)
Di Indonesia, kanker paru menyumbang 9,5% dari seluruh kasus kanker serta menjadi penyebab 14,1% kematian akibat kanker.
Konsumsi tinggi makanan ultra-olahan (ultra-processed foods/UPF) secara signifikan meningkatkan risiko kanker paru.
Sebuah studi menunjukan makanan ultraproses dapat meningkatkan risiko kanker paru sebesar 41% bagi yang sering mengonsumsinya.
Seorang pria 55 tahun mengalami pembengkakan menyakitkan pada jari dan jempol kaki yang ternyata gejala langka kanker paru metastatik.
Kanker paru-paru merupakan salah satu jenis kanker yang paling mematikan dan kerap terdeteksi pada stadium lanjut. Penyakit ini menyerang sistem pernapasan dan dapat menyebar ke organ vital.
Jumlah pasien kanker usus besar di bawah usia 50 tahun diperkirakan akan berlipat ganda pada 2030.
Infeksi HIV/AIDS tak hanya berdampak sistemik, tetapi juga sering kali memunculkan gejala di rongga mulut yang dapat menjadi indikator awal infeksi.
Hepatitis B merupakan infeksi virus yang menyerang hati dan dapat bersifat akut maupun kronis.
Kasus kanker usus besar pada anak muda meningkat. Kenali 4 gejala awal.
Kenali gejala khas kanker yang sering muncul di malam hari, mulai dari keringat malam berlebihan hingga kelelahan ekstrem. Deteksi dini tingkatkan peluang sembuh.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved