Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
GERHANA Bulan Total, yang sering disebut sebagai Blood Moon, akan kembali menghiasi langit pada malam tanggal 7 hingga 8 September 2025. Fenomena langka ini merupakan yang kedua kalinya di tahun 2025 dan diperkirakan akan menjadi salah satu yang paling menakjubkan dalam beberapa tahun belakangan.
Bagi pengamat langit di Asia, Australia barat, Eropa, Afrika, dan Selandia Baru, ini adalah peluang luar biasa untuk menyaksikan pertunjukan alam yang memikat. Berikut adalah empat fakta menarik yang membuat gerhana kali ini istimewa.
Salah satu aspek paling menarik dari gerhana ini adalah lama fase totalitasnya yang mencapai 82 menit. Pada fase ini, Bulan sepenuhnya akan berada dalam bayangan umbra Bumi yang gelap, mengubah warnanya menjadi merah, oranye, atau tembaga yang mencolok.
Para ahli menyatakan bahwa gerhana kali ini akan menjadi salah satu yang terlama, memberi waktu yang cukup bagi pengamat untuk menikmati keindahan Blood Moon yang mempesona. Seluruh proses gerhana akan berlangsung selama 5 jam 27 menit, dimulai dari ketika Bulan pertama kali memasuki bayangan penumbra Bumi hingga sepenuhnya keluar.
Fenomena gerhana bulan kali ini dapat disaksikan oleh miliaran orang di seluruh dunia. Diperkirakan sekitar 77% dari populasi global, atau sekitar 6,2 miliar orang, akan mampu melihat seluruh fase totalitasnya. Bahkan, hampir 88% populasi dunia (7,1 miliar orang) dapat mengamati setidaknya sebagian dari gerhana tersebut.
Daerah dengan visibilitas terbaik adalah di Asia dan Australia bagian barat, di mana seluruh gerhana bisa dilihat dari awal hingga akhir. Sementara itu, di Eropa dan Afrika, Bulan sudah akan berada dalam fase gerhana saat terbit, memberikan pemandangan yang tidak biasa saat Bulan merah terlihat di cakrawala.
Gerhana ini terjadi hanya 2,7 hari sebelum Bulan mencapai titik perigee, yakni titik terdekatnya dengan Bumi. Karena posisinya yang relatif dekat, Bulan akan terlihat sedikit lebih besar dari biasanya di langit.
Meskipun pengamat biasa mungkin tidak melihat perbedaan ukuran yang signifikan, fenomena ini menambah daya tarik khusus gerhana kali ini. Hal ini juga dikenal dengan istilah "Perigee Full Moon", di mana kombinasi posisi terdekat ini bertepatan dengan gerhana.
Tidak semua Blood Moon memiliki nuansa merah yang serupa. Gerhana ini diprediksi akan menampilkan warna kemerahan yang sangat kaya dan pekat. Ini terjadi karena 36% dari diameter Bulan akan melewati bagian paling gelap dari bayangan Bumi.
Warna merah itu muncul akibat hamburan Rayleigh, fenomena yang juga membuat matahari terbenam berwarna merah atau oranye. Ketika sinar matahari melewati atmosfer Bumi, panjang gelombang cahaya biru dan ungu akan tersebar, sementara panjang gelombang merah dan oranye diteruskan dan dibelokkan menuju Bulan, menciptakan efek Blood Moon yang menakjubkan.
Bagi Anda yang berada di daerah yang dapat melihatnya, bersiaplah untuk menikmati pemandangan langka ini.
(Space dan Live Science/Z-10)
Blood Moon adalah sebutan populer untuk gerhana bulan total, yaitu ketika Bulan sepenuhnya masuk ke dalam bayangan inti (umbra) Bumi.
Blood moon akan kembali menghiasi langit pada 7 September 2025, terlihat penuh di Asia dan Australia Barat.
Sementara itu, mengutip dari NASA, (13/2), dalam Bulan purnama yang juga disebut sebagai Bulan cacing ini, akan muncul fenomena gerhana Bulan total.
GERHANA bulan total akan kembali melintasi langit Bumi untuk pertama kalinya sejak 2022. Pada malam tanggal 13-14 Maret 2025 dan akan menambilkan blood moon.
Saksikan fenomena langit langka bulan Agustus 2025: planet Merkurius sejajar dengan bulan sabit tipis dan gugus bintang sarang lebah (Beehive Cluster).
Agustus 2025 menghadirkan langit malam yang memikat bagi para pengamat bintang. Dari hujan meteor menawan hingga konjungsi langka antarplanet
Fenomena langit yang spektakuler akan terjadi pada 29 hingga 30 Juli 2025, ketika dua hujan meteor akan terlihat berbarengan di langit malam.
Juli 2025 menjadi salah satu bulan yang dinanti para pengamat langit karena kehadiran Venus dan Jupiter yang tampak mendekat satu sama lain di langit timur menjelang fajar.
Simak 10 fakta menarik gerhana matahari total 2 Agustus 2027. Fenomena langka ini akan membuat dunia gelap selama lebih dari 6 menit. Jangan lewatkan!
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved