Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
MENJELANG fajar di bulan Agustus, Merkurius akan tampak sejajar dengan bulan sabit tipis dan gugus bintang sarang lebah di langit. Perpaduan ini menghadirkan fenomena langka yang memikat para pengamat langit.
Pada periode pra-Kristen, planet Merkurius dinamai dengan dua istilah, yakni “Merkurius” ketika tampak pada malam hari dan “Apollo” saat terlihat di pagi hari. Hal ini dikarenakan pada saat itu belum ada yang mengetahui bahwa planet ini dapat muncul di satu sisi matahari dan kemudian di sisi lainnya. Baru di sekitar abad ke-5 SM, filsuf Yunani Pythagoras menjadi orang pertama yang menyadari bahwa Merkurius dan Apollo merupakan objek yang sama.
Merkurius susah terlihat mengingat letaknya terlalu dekat dengan matahari. Seorang penulis buku sains dan fiksi ilmiah legendaris, Isaac Asimov bahkan pernah mencatat dalam “The Solar System and Back” bahwa planet Merkurius jarang terlihat saat langit benar-benar gelap.
“Saya menduga, banyak orang saat ini (ketika langit umumnya jauh lebih kotor dan kabur karena banyak silau cahaya buatan daripada berabad-abad yang lalu) belum pernah melihat Merkurius,” ujarnya.
Konon, astronom Copernicus tidak pernah melihat Merkurius. Namun, sebenarnya Anda dapat menemukannya jika tahu tempat dan caranya. Sebagai planet yang terdekat dengan matahari, Merkurius biasanya tertutup oleh silau matahari. Jadi, Anda harus segera mencarinya setelah matahari terbenam dan sebelum matahari terbit.
Tanggal 19 Agustus pagi, Merkurius berada di titik elongasi barat terbesarnya, sehingga tampak pada jarak terjauh dari matahari di ufuk timur. Untuk mengamatinya, bangunlah sekitar 45 menit sebelum matahari terbit dan hadap ke arah timur laut. Dimulai dengan Venus yang terang, bergeser 15° ke kiri bawah Venus untuk menemukan titik cahaya kuning-Merkurius.
Pada Kamis pagi, 21 Agustus, sebuah bulan juga akan membantu Anda dalam misi menemukan Merkurius. Fase bulan sabit tipis kali ini memiliki tingkat iluminasi sekitar 4%. Posisi bulan akan berada sekitar 5° di atas Merkurius, sebanding dengan setengah lebar kepalan tangan. Meski masih dapat dilihat dengan mata telanjang, penggunaan teropong atau binokular akan mempermudah pengamatan bulan ini.
Merkurius akan bersinar terang dengan magnitudo mencapai -0,3 pada waktu tersebut. Di antara bintang-bintang, hanya Sirius dan Canopus-dua bintang paling terang. Jadi, setelah menemukan bulan, mengamati Merkurius seharusnya menjadi hal yang relatif mudah. Planet ini masih bisa diamati hingga hampir akhir bulan, pada 28 Agustus, kecerahannya akan dua kali lipat lebih terang, yaitu mencapai magnitudo -1.
Selain itu, pada 21 Agustus, ada pemandangan benda langit lain yang tak kalah menarik untuk disaksikan. Pengamatan sebaiknya dilakukan saat langit masih agak gelap, sekitar satu jam atau lebih sebelum matahari terbit.
Sekitar 2° di bawah bulan sabit yang sangat tipis, terdapat gugus bintang sarang lebah, termasuk salah satu gugus bintang terbuka terbaik yang dapat diamati. Gugus yang populer dengan sebutan Beehive ini termasuk yang terdekat dari bumi dengan jarak sekitar 500 tahun cahaya.
Dinamakan demikian karena bagian tengah gugus bintang ini tersusun seperti barisan segitiga yang menyerupai sarang lebah klasik. Selama berabad-abad, gugus ini juga dikenal dengan nama Praesepe , yang berarti “Palungan” dalam bahasa Latin. Persis di dekatnya, terdapat dua bintang yang konon melambangkan Keledai Utara dan Selatan, yaitu Asellus Borealis dan Asellus Australis. (Space/Z-2)
Agustus 2025 menghadirkan langit malam yang memikat bagi para pengamat bintang. Dari hujan meteor menawan hingga konjungsi langka antarplanet
Fenomena langit yang spektakuler akan terjadi pada 29 hingga 30 Juli 2025, ketika dua hujan meteor akan terlihat berbarengan di langit malam.
Juli 2025 menjadi salah satu bulan yang dinanti para pengamat langit karena kehadiran Venus dan Jupiter yang tampak mendekat satu sama lain di langit timur menjelang fajar.
Simak 10 fakta menarik gerhana matahari total 2 Agustus 2027. Fenomena langka ini akan membuat dunia gelap selama lebih dari 6 menit. Jangan lewatkan!
Gerhana matahari total 2 Agustus 2027 akan membuat langit gelap hingga 6 menit. Fenomena langka ini hanya terjadi sekali dalam 100 tahun. Simak faktanya!
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved