Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

Dua Gerhana Ramadan 2025: Blood Moon dan Gerhana Matahari Sebagian Catat Tanggalnya!

Sandiago
25/3/2025 15:45
Dua Gerhana Ramadan 2025: Blood Moon dan Gerhana Matahari Sebagian Catat Tanggalnya!
Fenomena langit Ramadan 2025(Freepik)

RAMADAN 2025 menjadi bulan yang istimewa dengan hadirnya dua fenomena langit yang langka, yakni Gerhana Bulan Total pada 13-14 Maret 2025 dan Gerhana Matahari Sebagian pada 29 Maret 2025. Kejadian ini menarik perhatian umat Muslim dan ilmuwan di seluruh dunia, memicu diskusi tentang makna ilmiah dan spiritualnya.

Gerhana Bulan Total

Gerhana Bulan Total akan terjadi pada malam 13-14 Maret 2025, bertepatan dengan hari ke-13 atau ke-14 Ramadan. Selama fase total, bulan akan tampak merah-oranye, dikenal sebagai "Blood Moon." Totalitasnya berlangsung selama 65 menit, menjadikannya salah satu gerhana bulan paling menakjubkan sejak November 2022.

Fenomena ini akan terlihat jelas di Amerika Utara dan Selatan, sementara wilayah Eropa dan Afrika hanya bisa menyaksikan fase awalnya sebelum bulan terbenam. Di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, totalitas gerhana ini tidak dapat disaksikan karena terjadi menjelang fajar.

Gerhana Matahari Sebagian

Pada 29 Maret 2025, atau hari ke-28 atau ke-29 Ramadan, Gerhana Matahari Sebagian akan terjadi. Fenomena ini terjadi ketika bulan berada di antara matahari dan Bumi, menyebabkan sebagian cahaya matahari terhalang. Gerhana ini dapat disaksikan di wilayah Eropa, Asia, Afrika, serta sebagian Amerika Utara dan Selatan.

Gerhana matahari sering kali dikaitkan dengan berbagai mitos dan kepercayaan lokal. Namun, para astronom menjelaskan bahwa ini adalah fenomena alam yang terjadi secara siklus setiap enam bulan dalam "Musim Gerhana."

Makna Spiritual dalam Islam

Dalam ajaran Islam, gerhana bulan dan matahari merupakan tanda kebesaran Allah SWT. Nabi Muhammad SAW menegaskan bahwa gerhana tidak terkait dengan kematian atau kelahiran seseorang, melainkan sebagai bukti kekuasaan Allah. Umat Muslim dianjurkan untuk melaksanakan shalat gerhana (Salatul Khusuf untuk gerhana bulan dan Salatul Kusuf untuk gerhana matahari), memperbanyak dzikir, doa, dan sedekah saat fenomena ini terjadi.

Penjelasan Ilmiah tentang Gerhana

Para astronom menjelaskan bahwa dua gerhana dalam satu bulan Ramadan adalah bagian dari siklus alami. Tahun ini merupakan salah satu dari musim gerhana yang terjadi setiap enam bulan sekali. Gerhana juga memberikan kesempatan bagi ilmuwan untuk meneliti lebih dalam tentang interaksi antara Bumi, Bulan, dan Matahari.

Kesimpulan

Fenomena dua gerhana di bulan Ramadan 2025 adalah peristiwa langit yang langka, namun alami. Selain menjadi momen refleksi spiritual bagi umat Muslim, peristiwa ini juga mengingatkan kita akan keindahan dan keteraturan alam semesta. Dengan pendekatan ilmiah dan spiritual, masyarakat dapat menyikapi fenomena ini dengan rasa syukur dan kekaguman.

Sumber:

  • Space.com
  • Ummid
  • About Islam
  • EarthSky
  • The Muslim Vibe



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik