Headline
Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.
Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.
Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.
RAMADAN 2025 menjadi bulan yang istimewa dengan hadirnya dua fenomena langit yang langka, yakni Gerhana Bulan Total pada 13-14 Maret 2025 dan Gerhana Matahari Sebagian pada 29 Maret 2025. Kejadian ini menarik perhatian umat Muslim dan ilmuwan di seluruh dunia, memicu diskusi tentang makna ilmiah dan spiritualnya.
Gerhana Bulan Total akan terjadi pada malam 13-14 Maret 2025, bertepatan dengan hari ke-13 atau ke-14 Ramadan. Selama fase total, bulan akan tampak merah-oranye, dikenal sebagai "Blood Moon." Totalitasnya berlangsung selama 65 menit, menjadikannya salah satu gerhana bulan paling menakjubkan sejak November 2022.
Fenomena ini akan terlihat jelas di Amerika Utara dan Selatan, sementara wilayah Eropa dan Afrika hanya bisa menyaksikan fase awalnya sebelum bulan terbenam. Di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, totalitas gerhana ini tidak dapat disaksikan karena terjadi menjelang fajar.
Pada 29 Maret 2025, atau hari ke-28 atau ke-29 Ramadan, Gerhana Matahari Sebagian akan terjadi. Fenomena ini terjadi ketika bulan berada di antara matahari dan Bumi, menyebabkan sebagian cahaya matahari terhalang. Gerhana ini dapat disaksikan di wilayah Eropa, Asia, Afrika, serta sebagian Amerika Utara dan Selatan.
Gerhana matahari sering kali dikaitkan dengan berbagai mitos dan kepercayaan lokal. Namun, para astronom menjelaskan bahwa ini adalah fenomena alam yang terjadi secara siklus setiap enam bulan dalam "Musim Gerhana."
Dalam ajaran Islam, gerhana bulan dan matahari merupakan tanda kebesaran Allah SWT. Nabi Muhammad SAW menegaskan bahwa gerhana tidak terkait dengan kematian atau kelahiran seseorang, melainkan sebagai bukti kekuasaan Allah. Umat Muslim dianjurkan untuk melaksanakan shalat gerhana (Salatul Khusuf untuk gerhana bulan dan Salatul Kusuf untuk gerhana matahari), memperbanyak dzikir, doa, dan sedekah saat fenomena ini terjadi.
Para astronom menjelaskan bahwa dua gerhana dalam satu bulan Ramadan adalah bagian dari siklus alami. Tahun ini merupakan salah satu dari musim gerhana yang terjadi setiap enam bulan sekali. Gerhana juga memberikan kesempatan bagi ilmuwan untuk meneliti lebih dalam tentang interaksi antara Bumi, Bulan, dan Matahari.
Fenomena dua gerhana di bulan Ramadan 2025 adalah peristiwa langit yang langka, namun alami. Selain menjadi momen refleksi spiritual bagi umat Muslim, peristiwa ini juga mengingatkan kita akan keindahan dan keteraturan alam semesta. Dengan pendekatan ilmiah dan spiritual, masyarakat dapat menyikapi fenomena ini dengan rasa syukur dan kekaguman.
Sementara itu, mengutip dari NASA, (13/2), dalam Bulan purnama yang juga disebut sebagai Bulan cacing ini, akan muncul fenomena gerhana Bulan total.
Fenomena langka Gerhana Bulan Total diprediksi akan terjadi pada tanggal 14 Maret 2025, yang bertepatan dengan 14 Ramadan 1446 H.
GERHANA bulan total akan kembali melintasi langit Bumi untuk pertama kalinya sejak 2022. Pada malam tanggal 13-14 Maret 2025 dan akan menambilkan blood moon.
Tahun 2025 akan dihiasi dengan berbagai fase Bulan Purnama yang menarik, termasuk fenomena Supermoon dan Gerhana Bulan Total. Berikut adalah jadwal lengkapnya
Gerhana Bulan total adalah salah satu fenomena alam yang selalu dinantikan oleh banyak orang, terutama para pengamat langit. Pada tahun 2025, Indonesia akan menjadi saksi peristiwa ini.
Menjelang Perayaan Idul Fitri 1446 Hijariah atau Lebaran 2025, terjadi Gerhana Matahari Sebagian, hari ini (29/3).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved