Headline
Pertambahan penduduk mestinya bukan beban, melainkan potensi yang mesti dioptimalkan.
Pertambahan penduduk mestinya bukan beban, melainkan potensi yang mesti dioptimalkan.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
MAKANAN berlemak adalah jenis makanan yang mengandung kadar lemak tinggi, baik dari sumber hewani maupun nabati.
Lemak adalah salah satu dari tiga makronutrien utama yang dibutuhkan tubuh, tetapi jika dikonsumsi berlebihan, terutama jenis lemak jenuh dan lemak trans, dapat membahayakan kesehatan.
Lemak jenuh dan trans dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL, yang memperbesar risiko penyumbatan pembuluh darah.
Konsumsi lemak berlebihan membuat jantung bekerja lebih keras dan meningkatkan risiko penyakit jantung koroner.
Penumpukan lemak di pembuluh darah otak bisa memicu stroke iskemik akibat suplai darah yang terhenti.
Lemak tinggi kalori. Terlalu sering dikonsumsi tanpa kontrol bisa menyebabkan penambahan berat badan drastis.
Makanan berlemak sulit dicerna, dapat menyebabkan mual, begah, perut kembung, atau diare.
Lemak trans dapat menyebabkan peradangan kronis, yang berkaitan dengan berbagai penyakit degeneratif.
Makanan tinggi lemak dapat membuat tubuh terasa lemas, lesu, dan sulit fokus, terutama setelah makan berlebihan.
Lemak berlebih memengaruhi kerja insulin, meningkatkan resistensi insulin, yang menjadi faktor risiko diabetes.
Hati bisa menyimpan lemak berlebih, menyebabkan perlemakan hati non-alkoholi.
Kebanyakan makan lemak jenuh/trans bisa menurunkan HDL, yang sebenarnya membantu membersihkan arteri.
Lemak berlebih dapat meningkatkan produksi sebum dan memicu jerawat serta kulit berminyak.
Asupan lemak jenuh tinggi dalam jangka panjang bisa mengurangi penyerapan kalsium dan menyebabkan tulang rapuh.
Studi menunjukkan bahwa diet tinggi lemak trans dikaitkan dengan penurunan fungsi kognitif dan daya ingat.
Makan makanan berlemak sebelum tidur bisa mengganggu kualitas tidur, menyebabkan mimpi buruk atau gangguan pencernaan malam hari.
Beberapa penelitian mengaitkan konsumsi lemak jenuh/trans dengan peningkatan risiko kanker, terutama kanker usus dan payudara.
Untuk mencegahnya, pilih lemak sehat dari alpukat, ikan, kacang-kacangan, dan minyak zaitun, batasi makanan cepat saji, gorengan, dan produk olahan. Serta, perhatikan label nutrisi untuk menghindari lemak trans tersembunyi. (Z-4)
Makanan berlemak dan tinggi natrium seperti gorengan, makanan kalengan dan olahan siap saji bisa membebani sistem pencernaan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved