Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Leptospirosis Jangan Dianggap Remeh: 2 Warga Bantul Tewas, Ratusan Terinfeksi

Muhammad Ghifari A
07/7/2025 09:57
Leptospirosis Jangan Dianggap Remeh: 2 Warga Bantul Tewas, Ratusan Terinfeksi
Ilustrasi(Freepik)

Penyakit leptospirosis kembali menarik perhatian setelah menimbulkan korban jiwa dan menginfeksi ratusan orang di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Meskipun sering kali dipandang remeh, leptospirosis merupakan penyakit serius yang disebabkan oleh bakteri Leptospira.

Bakteri ini dapat ditemukan dalam urine hewan yang terinfeksi, seperti tikus, anjing, sapi, babi, dan kuda. Penularan terjadi saat manusia bersentuhan langsung dengan air atau tanah yang terkontaminasi urine hewan tersebut, terutama melalui luka terbuka pada kulit, selaput lendir (mata, hidung, mulut), atau ketika berenang di air yang terkontaminasi.

Penyebab Leptospirosis

Penyebab utama leptospirosis adalah infeksi bakteri Leptospira interrogans. Umumnya, penyebaran leptospirosis terjadi dari hewan ke manusia karena bakteri Leptospira hidup dan berkembang biak di dalam ginjal hewan. Berikut adalah beberapa cara penyebaran leptospirosis yang umum terjadi.

  • Kontak langsung dengan urine atau darah dari hewan yang terinfeksi bakteri Leptospira.
  • Kontak langsung dengan air atau tanah yang telah tercemar oleh bakteri Leptospira.
  • Mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi bakteri Leptospira.

Selain itu, faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terjangkit leptospirosis antara lain:

  • Bekerja di sektor yang berkaitan dengan hewan, seperti peternakan dan kedokteran hewan.
  • Pekerja tambang.
  • Bekerja di sekitar saluran pembuangan atau selokan.
  • Tinggal di wilayah yang sering mengalami banjir.
  • Sering berkemah dan beraktivitas di tubuh air di alam.

Meskipun jarang, leptospirosis juga dapat menular antar manusia melalui hubungan seksual dan ASI.

Gejala leptospirosis bervariasi, dari yang ringan hingga berat, dan sering kali mirip dengan gejala flu biasa, seperti:

  • Demam tinggi.
  • Sakit kepala.
  • Diare.
  • Mata merah.
  • Nyeri otot, terutama di betis.
  • Mual dan muntah.
  • Nyeri perut.

Sementara itu, leptospirosis yang tidak diobati dengan baik berpotensi menyebabkan peradangan pada organ tubuh. Kondisi ini dikenal dengan sindrom Weil. Berikut adalah gejala umum dari sindrom Weil.

  • Demam.
  • Sesak napas.
  • Penyakit kuning (jaundice).
  • Batuk berdarah.
  • Nyeri dada.
  • Penurunan jumlah urine yang dikeluarkan.
  • Feses berwarna kehitaman.
  • Hematuria (keluar darah dalam urine).

Namun, dalam kasus yang serius, leptospirosis bisa menyebabkan komplikasi berat seperti kerusakan ginjal, meningitis, perdarahan paru, hingga gagal hati, yang bisa berujung pada kematian jika tidak segera ditangani.

Pencegahan Leptospirosis: Langkah-Langkah Penting

Berikut ini adalah beberapa langkah penting untuk mencegah leptospirosis:

  • Pakai sepatu tertutup saat berada di area yang mungkin terkontaminasi.
  • Hindari kontak langsung dengan urine hewan dan pastikan pengelolaan limbah yang baik untuk mengurangi jumlah tikus.
  • Cuci tangan dengan sabun dan air bersih setelah bersentuhan dengan tanah atau hewan.
  • Gunakan sarung tangan pelindung jika harus bersentuhan dengan air yang tercemar.
  • Lakukan vaksinasi pada hewan peliharaan untuk menekan risiko penularan.
  • Berikan penyuluhan kepada masyarakat mengenai bahaya leptospirosis dan cara pencegahannya untuk menambah kesadaran serta perlindungan kesehatan diri dan keluarga.

Dengan penerapan langkah-langkah ini, kita dapat menurunkan kemungkinan penularan leptospirosis dan melindungi diri serta keluarga dari penyakit ini.

Di Bantul, jumlah kasus leptospirosis memang menunjukkan lonjakan yang mengkhawatirkan. Laporan terbaru menyatakan bahwa dua warga telah meninggal akibat penyakit ini, sementara ratusan lainnya terinfeksi. Angka ini menjadi pengingat penting bagi kita semua bahwa leptospirosis bukanlah penyakit yang bisa diabaikan. (Alodok/E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya