Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
PERASAAN kesepian tidak hanya berpengaruh pada aspek mental seseorang, tetapi juga dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik. Kesepian bisa memperburuk kondisi medis yang berkepanjangan seperti diabetes.
Sejumlah penelitian dan pendapat para ahli mengungkapkan bahwa penderita diabetes yang merasa kesepian cenderung kesulitan mengontrol kadar gula darah. Kondisi ini juga meningkatkan risiko mereka terhadap komplikasi serius.
Berdasarkan informasi dari laman KlikDokter, perasaan kesepian dapat menyebabkan stres yang berkepanjangan yang secara langsung memengaruhi sistem hormon dalam tubuh. Salah satu akibatnya adalah peningkatan hormon kortisol, hormon yang secara alami diproduksi ketika tubuh dalam keadaan tertekan.
Apabila tingkat kortisol tetap tinggi dalam waktu yang lama, ini dapat merusak sensitivitas insulin dalam tubuh. Hal itu membuat proses penyerapan glukosa oleh sel menjadi kurang optimal.
Ketika tubuh semakin tidak responsif terhadap insulin atau mengalami resistensi insulin. Resistensi itu membuat kadar gula darah bisa meningkat secara drastis dan memperparah kondisi diabetes, khususnya penderita diabetes tipe 2.
Hal ini akan membuat pengendalian gula darah menjadi jauh lebih rumit dan meningkatkan kemungkinan terjadinya komplikasi, seperti masalah ginjal, gangguan penglihatan, kerusakan saraf, dan penyakit jantung.
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) di Amerika Serikat juga menekankan pentingnya dampak kesepian dan isolasi sosial terhadap kesehatan. Dalam laporan mereka, CDC mengungkapkan kesepian memiliki dampak kesehatan yang setara dengan mengonsumsi 15 batang rokok setiap harinya.
Selain itu, isolasi sosial diketahui dapat meningkatkan risiko terkena berbagai penyakit kronis seperti penyakit jantung, gangguan kognitif, depresi, dan tentunya diabetes.
Pasien diabetes yang merasa kesepian sering kali kekurangan dukungan emosional dan sosial yang seharusnya ada. Mereka cenderung mengalami kesulitan dalam mempertahankan pola hidup sehat, seperti mengatur pola makan, rutin berolahraga, dan mematuhi terapi atau minum obat secara teratur.
Perasaan terasing ini juga dapat mengganggu kualitas tidur dan menurunkan motivasi untuk merawat kesehatan diri.
Untuk mengurangi dampak negatif tersebut, para ahli merekomendasikan agar pasien diabetes berusaha untuk aktif menjalin hubungan sosial yang positif, baik dengan keluarga, teman, maupun komunitas sekitar.
Terlibat dalam berbagai kegiatan komunitas, bergabung dengan kelompok dukungan untuk pasien diabetes, atau mengikuti sesi konseling dengan psikolog dapat menjadi jalan untuk menjaga keseimbangan mental dan fisik.
Manajemen diabetes yang komprehensif tidak dapat hanya mengandalkan pendekatan medis. Fokus pada aspek sosial dan emosional pasien juga merupakan bagian penting dari strategi pengobatan. Dukungan dari lingkungan dan para profesional kesehatan sangat krusial dalam memastikan pasien dapat menjalani hidup yang lebih sehat dan terhindar dari komplikasi yang dapat membahayakan. (KlikDokter/Centers for Disease Control and Prevention (CDC)/Z-2)
Melalui kisah Satine dan Ash, novel ini menyelami bagaimana takdir, pertemuan, dan perpisahan berkelindan dalam kehidupan.
Proyek penelitian yang dipimpin University College London (UCL) mengeksplorasi efektivitas resep sosial dalam mengurangi kesepian dan meningkatkan kesejahteraan di anak-anak 9-13 tahun.
Survei Ohio State University Wexner Medical Center menemukan sekitar 66% dari 1.005 orangtua merasa tuntutan menjadi orangtua membuat mereka merasa kesepian.
Kesepian menjadi salah satu pemicu kasus bunuh diri. Merebaknya media sosial tidak boleh menimbulkan anti-sosial dan jarak antar masyarakat bersosialisasi.
Sebanyak 62% orang di Jabodetabek tidak cocok dengan pergaulan dan orang-orang di sekitarnya.dan 45% tidak dapat berbagi hobi yang sama dengan lingkungan pergaulannya saat Ini.
3 masalah mental remaja: identitas diri, emosi, dan sosial. Peran orang tua krusial dalam masa tumbuh kembang usia 10–18 tahun.
Kamar mandi kini dipandang tidak lagi sebagai ruang fungsional semata, melainkan sebagai bagian penting dalam mendukung kesehatan mental dan pemulihan diri.
Merasa seperti sedang diawasi meski sendirian? Pelajari penyebab ilmiah dan pentingnya intervensi dini untuk menjaga kesehatan mental.
Program Mental Ease at Workplaces menjadi komitmen jangka panjang Otsuka Group dalam bidang keberlanjutan sumber daya manusia dan kesejahteraan karyawan.
Banyak yang percaya posisi tidur mencerminkan kondisi emosional atau mental seseorang. Namun, benarkah demikian?
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved