Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Insiden Rinjani Berulang, Menpar Tegaskan Pentingnya Kepatuhan SOP Pendakian 

Akmal Fauzi
28/6/2025 21:56
Insiden Rinjani Berulang, Menpar Tegaskan Pentingnya Kepatuhan SOP Pendakian 
Pengunjung menggunakan telepon selulernya memotret puncak Gunung Rinjani di Desa wisata Sembalun, Kecamatan Sembalun, Lombok Timur, NTB, Minggu (6/4/2025).(ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi)

KEMENTERIA Pariwisata menegaskan kembali pentingnya kepatuhan terhadap Standar Operasional Prosedur (SOP) pendakian, menyusul musibah yang merenggut nyawa Juliana Marins, 26, wisatawan asal Brasil, di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana menyampaikan duka cita yang mendalam kepada keluarga korban, sekaligus menekankan komitmen pemerintah dalam meningkatkan keselamatan wisata alam ekstrem.

"Kami menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada keluarga Juliana Marins atas kehilangan tragis ini," kata Menteri Widiyanti dikutip Antara, Sabtu (28/6).

Insiden RInjani Berulang

Insiden yang menimpa Juliana bukan yang pertama. Catatan Media Indonesia, sepanjang periode 2021 hingga 2025, tercatat sedikitnya tujuh kasus pendaki terjatuh di kawasan Rinjani. Beberapa di antaranya berakhir tragis merenggut nyawa pendaki, termasuk warga negara asing. 

Beberapa hari setelah kasus Juliana, Seorang pendaki asal Malaysia bernama Nazril, 47, mengalami kecelakaan saat melakukan pendakian.  Nazril dilaporkan terpeleset saat dalam perjalanan menuju Danau Segara Anak setelah sebelumnya berhasil mendaki hingga ke puncak gunung.

Meski sempat terjatuh, kondisi Nazril tidak terlalu parah. Ia hanya mengalami luka-luka ringan dan segera dievakuasi oleh rekan-rekan pendakinya serta porter yang mendampinginya.

Nazril memulai pendakian dari jalur Kandang Sapi Bawak Nao, Desa Sajang, Kecamatan Sembalun, pada Kamis (26/6), bersama rombongan yang berjumlah 12 orang.

Jadi Alarm Keselamatan Wisata

Menurut Widiyanti, insiden ini menjadi alarm keras bagi seluruh pemangku kepentingan untuk mengevaluasi dan memperketat penerapan SOP pendakian, seperti yang tertuang dalam SK Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani Nomor 19 Tahun 2022.

“Kepatuhan terhadap prosedur ini bukan sekadar formalitas, namun menjadi benteng utama dalam meminimalkan insiden fatal," ujarnya.

Juliana ditemukan setelah empat hari pencarian intensif, dalam kondisi meninggal dunia di jurang sedalam 600 meter. Medan yang ekstrem mempertegas perlunya standar keselamatan yang ketat di lapangan.

Evaluasi Ketat dan Sertifikasi Wajib

Menteri Widiyanti menyampaikan apresiasi terhadap tim penyelamat dari Basarnas, Balai Taman Nasional, serta para relawan. Namun ia juga mengingatkan bahwa pengelola destinasi wisata ekstrem harus bertanggung jawab penuh atas keselamatan pengunjung.

Ia menekankan bahwa pengawasan, audit menyeluruh, serta pelatihan ulang wajib yang mencakup teknik keselamatan dan evakuasi darurat bagi operator, "porter", dan pemandu, menjadi prioritas utama.

Tujuannya, kata dia, untuk memastikan semua pihak memiliki sertifikasi sesuai standar otoritas terkait

Edukasi Wisatawan

Kementerian Pariwisata juga akan menggencarkan edukasi publik, khususnya bagi wisatawan mancanegara, terkait pentingnya menggunakan operator resmi dan perlengkapan keselamatan sesuai standar.

Kolaborasi lintas sektor dengan Kementerian Kehutanan, Basarnas, TNI/Polri, BPBD, Balai Taman Nasional, dan dinas pariwisata daerah akan diperkuat demi memastikan SOP tidak hanya tertulis, tapi benar-benar diterapkan di lapangan.

Masyarakat dan wisatawan juga diimbau berperan aktif untuk pilih operator bersertifikat, patuhi semua protokol keselamatan, dan laporkan setiap pelanggaran Prosedur Operasional Standar (SOP) pendakian melalui nomor WhatsApp 0811-895-6767.

"Insiden ini mengingatkan kita bahwa setiap destinasi wisata ekstrem mengandung risiko serius," kata Widiyanti. (Ant/P-4)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akmal
Berita Lainnya