Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
INSIDEN yang menimpa pendaki asal Brasil, Juliana Marins, menjadi pemantik bagi Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Barat (Dispar NTB) untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap prosedur pendakian ke Gunung Rinjani. Langkah ini bertujuan memperkuat upaya pencegahan kecelakaan serta meningkatkan kualitas pelayanan dan keamanan wisata alam tersebut.
Kepala Dispar NTB, Ahmad Nur Aulia, menyampaikan bahwa peninjauan dan perbaikan standar operasional prosedur (SOP) akan dilakukan demi menjamin keselamatan serta kenyamanan para pendaki, baik wisatawan lokal maupun mancanegara.
"Langkah ini merupakan bentuk tanggung jawab kami untuk menghadirkan destinasi yang aman dan nyaman bagi para pendaki Rinjani," ujarnya di Mataram, dikutip dari Antara, Sabtu (12/7).
Perumusan perbaikan SOP ini tidak dilakukan secara sepihak. Dispar NTB melibatkan banyak pihak dalam diskusi kelompok terfokus (FGD), mulai dari pelaku pariwisata, Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), Rinjani Geopark, akademisi, asosiasi pelaku wisata, Forum Rinjani, hingga Majelis Adat Sasak (MAS).
Forum ini memberikan berbagai masukan strategis demi mewujudkan sistem pendakian yang terkelola dengan baik.
"Semua pihak bersepakat untuk membangun sistem yang bisa menjamin keselamatan pendaki serta mempercepat penanganan jika terjadi kejadian darurat," jelas Aulia.
Tak hanya revisi SOP, diskusi tersebut juga menghasilkan gagasan pembentukan kelompok kerja pengelolaan destinasi Rinjani secara terpadu. Rencana ini mencakup pendirian posko siaga terpadu serta penyusunan protokol komunikasi krisis yang dapat diaktifkan jika terjadi insiden saat pendakian berlangsung.
Ahmad Nur Aulia menekankan pentingnya penanganan informasi secara cepat dan transparan kepada publik untuk menghindari penyebaran opini keliru.
"Peristiwa yang dialami Juliana Marins menjadi pelajaran berharga. Kita harus siap dengan sistem evakuasi yang cepat dan koordinasi informasi yang rapi agar publik mendapatkan kejelasan," tandas dia. (Ant/Z-10)
Hasil pemeriksaan forensik ulang oleh otoritas Brasil terhadap jenazah Juliana Marins mengungkap sejumlah fakta-fakta.
HASIL autopsi ulang terhadap jenazah Juliana Marins di Brasil menunjukkan temuan yang tidak jauh berbeda dengan hasil autopsi sebelumnya di Indonesia.
Perlengkapan evakuasi tim rescue harus diberikan yang aman, nyaman, modern tetapi juga memperhitungkan penyelamatan tim rescue
Syafi'i menegaskan bahwa pihaknya sudah bekerja sesuai prosedur. Namun, soal dugaan melakukan kelalaian, dia menilai harus jelas arah tudingan itu.
MENINGGALNYA Juliana Marins diperkirakan akan menjadi salah satu topik dalam pertemuan antara Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva dan Presiden Indonesia Prabowo Subianto.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved