Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Tragedi Juliana Marins Dorong Dispar NTB Benahi SOP Pendakian Rinjani

 Gana Buana
12/7/2025 20:38
Tragedi Juliana Marins Dorong Dispar NTB Benahi SOP Pendakian Rinjani
Jalur pendakian Gunung Rinjani(Antara)

INSIDEN yang menimpa pendaki asal Brasil, Juliana Marins, menjadi pemantik bagi Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Barat (Dispar NTB) untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap prosedur pendakian ke Gunung Rinjani. Langkah ini bertujuan memperkuat upaya pencegahan kecelakaan serta meningkatkan kualitas pelayanan dan keamanan wisata alam tersebut.

Kepala Dispar NTB, Ahmad Nur Aulia, menyampaikan bahwa peninjauan dan perbaikan standar operasional prosedur (SOP) akan dilakukan demi menjamin keselamatan serta kenyamanan para pendaki, baik wisatawan lokal maupun mancanegara.

"Langkah ini merupakan bentuk tanggung jawab kami untuk menghadirkan destinasi yang aman dan nyaman bagi para pendaki Rinjani," ujarnya di Mataram, dikutip dari Antara, Sabtu (12/7).

Forum Kolaboratif Multistakeholder

Perumusan perbaikan SOP ini tidak dilakukan secara sepihak. Dispar NTB melibatkan banyak pihak dalam diskusi kelompok terfokus (FGD), mulai dari pelaku pariwisata, Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), Rinjani Geopark, akademisi, asosiasi pelaku wisata, Forum Rinjani, hingga Majelis Adat Sasak (MAS).

Forum ini memberikan berbagai masukan strategis demi mewujudkan sistem pendakian yang terkelola dengan baik.

"Semua pihak bersepakat untuk membangun sistem yang bisa menjamin keselamatan pendaki serta mempercepat penanganan jika terjadi kejadian darurat," jelas Aulia.

Usulan Pembentukan Posko dan Tim Tanggap Krisis

Tak hanya revisi SOP, diskusi tersebut juga menghasilkan gagasan pembentukan kelompok kerja pengelolaan destinasi Rinjani secara terpadu. Rencana ini mencakup pendirian posko siaga terpadu serta penyusunan protokol komunikasi krisis yang dapat diaktifkan jika terjadi insiden saat pendakian berlangsung.

Ahmad Nur Aulia menekankan pentingnya penanganan informasi secara cepat dan transparan kepada publik untuk menghindari penyebaran opini keliru.

"Peristiwa yang dialami Juliana Marins menjadi pelajaran berharga. Kita harus siap dengan sistem evakuasi yang cepat dan koordinasi informasi yang rapi agar publik mendapatkan kejelasan," tandas dia. (Ant/Z-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya