Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
MENTERI Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengajak para kepala daerah untuk menyukseskan penyaluran bantuan sosial (bansos) agar tepat sasaran, salah satunya melalui penyempurnaan data.
“Yang pertama, mari kita sempurnakan data kita. Kalau kita turun bareng-bareng menyempurnakan data dengan mekanisme yang ada, data kita makin hari makin akurat," ungkapnya dilansir dari keterangan resmi, Jumat (27/6).
Penyempurnan data dapat dilakukan melalui pemutakhiran secara berkala. Gus Ipul menjelaskan bahwa ada dua jalur pemutakhiran yang bisa ditempuh, yaitu melalui jalur formal dan jalur partisipasi. Jalur formal adalah pengajuan secara rutin dari daerah, sementara masyarakat bisa turut berpartisipasi melalui aplikasi Cek Bansos.
Melalui aplikasi Cek Bansos, masyarakat bisa menyanggah penerimaan bansos apabila penerima dirasa tidak layak menerima. Sebaliknya, jika ada masyarakat yang seharusnya layak menerima bansos tapi tidak menerima, mereka juga bisa mengusulkannya melalui aplikasi.
Gus Ipul juga mengimbau pemerintah daerah untuk membantu pemutakhiran data secara rutin tiga bulan sekali. Dinamika dalam masyarakat terkait kematian, kelahiran, perpindahan penduduk atau perubahan status lainnya dapat mempengaruhi keakuratan distribusi bansos.
“Setiap tiga bulan. Karena ada yang meninggal tiap hari, ada yang nikah tiap hari, ada yang lahir tiap hari, ada yang pindah tempat tiap hari. Ini dinamis sekali,” imbuhnya.
Hal kedua yang ditekankan Gus Ipul kepada para kepala daerah adalah pentingnya pendistribusian bansos sesuai dengan aturan yang berlaku. Ia berharap pemerintah daerah dapat menaati seluruh peraturan yang ada agar distribusi bansos dapat berjalan lancar dan tepat sasaran.
Selain perihal bansos, Gus Ipul beserta para kepala daerah juga membahas Sekolah Rakyat yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto. Sekolah Rakyat merupakan salah satu upaya untuk mengentaskan kemiskinan dan menghapuskan kemiskinan ekstrem. Karenanya, ia mengajak pemerintah daerah untuk bergandengan tangan menyukseskan program Sekolah Rakyat dan memberikan yang terbaik bagi masyarakat.
“Jadi arahnya tadi jelas untuk proses bisnis kita, terpadu satu dengan yang lain, saling terintegrasi dan berkelanjutan. Mari kita kerja bareng untuk negara, seluruh Indonesia," ajak Gus Ipul.
Terakhir, Gus Ipul juga mengajak pemerintah daerah untuk membuat Taman Sekolah Rakyat. Ia mengimbau pemerintah daerah untuk membersihkan area yang kumuh dan menyulapnya menjadi taman atau lingkungan yang indah dan dapat menghasilkan nilai ekonomi bagi masyarakat sekitar.
Gus Ipul pun memberikan contoh. Dengan membersihkan sungai yang kumuh, warga bisa menabur bibit ikan dan menanam tanaman pangan di area sekelilingnya. Dengan begitu, selain menikmati lingkungan yang indah dan asri, warga juga bisa menciptakan ketahanan pangan di wilayah masing-masing. (H-2)
Bansos yang disalurkan melalui Program Keluarga Harapan dapat dicek melalui aplikasi bansos dan website cekbansos.kemensos.go.id
Keefektifan program-program kesejahteraan sosial secara umum memerlukan integrasi dan koordinasi antar K/L.
Ini aplikasi dan link cek penerima bansos dari Kemensos, yakni Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Bantuan Sosial Tunai (BST), dan Program Keluarga Harapan (PKH).
MENTERI Sosial Saifullah Yusuf menegaskan, telah banyak penerima Program Keluarga Harapan (PKH) yang telah naik kelas.
PPATK mengungkap ada 571.410 NIK penerima bantuan sosial terindikasi terlibat judol.
Temuan PPATK dari penelusuran data 2024, mengungkap bahwa nilai transaksi judol oleh penerima bansos, mencapai Rp957 miliar.
Pemerintahakan mencabut pemberian bantuan sosial (bansos) bagi para penerima manfaat yang terbukti menggunakannya untuk bermain judi online (judol).
IDAK ada kata lain selain miris setelah mendengar paparan PPATK terkait dengan temuan penyimpangan penyaluran bantuan sosial (bansos).
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menanggapi kekhawatiran soal potensi penyalahgunaan Bantuan Subsidi Upah (BSU) termasuk untuk praktik judi online (judol),
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved