Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
DALAM dunia kerja digital yang mengharuskan banyak orang duduk berjam-jam, studi terbaru menunjukkan bahwa hanya dengan 40 menit aktivitas fisik intens setiap hari, risiko kesehatan akibat duduk terlalu lama dapat diminimalkan.
Penelitian global yang diterbitkan di British Journal of Sports Medicine menganalisis data lebih dari 44.000 orang dari empat benua. Hasilnya, mereka yang duduk lebih dari 10 jam per hari namun tetap melakukan aktivitas fisik setidaknya 40 menit sehari, memiliki risiko kematian dini yang jauh lebih rendah dibandingkan mereka yang minim bergerak.
"Walau duduk tak terhindarkan, terutama bagi pekerja kantoran atau pelajar, kami menemukan bahwa gerak aktif selama 30 hingga 40 menit per hari dapat mengimbangi dampak negatifnya," ujar Dr. Emmanuel Stamatakis, peneliti dari University of Sydney.
Aktivitas yang dimaksud tak harus olahraga berat; jalan cepat, bersepeda ringan, atau bahkan membersihkan rumah dengan intensitas sedang hingga tinggi, sudah cukup memberikan manfaat yang signifikan.
Studi sebelumnya telah mengaitkan duduk terlalu lama dengan risiko penyakit jantung, diabetes tipe 2, obesitas, hingga kanker, yang sering disebut "sitting disease."
Namun, studi ini memberikan harapan bahwa perubahan kecil dalam rutinitas harian bisa memberikan dampak besar, bahkan di tengah pekerjaan yang mengharuskan duduk lama. Menyisipkan waktu untuk bergerak bisa menjadi pencegahan efektif.
Dengan gaya hidup serba digital dan minim aktivitas fisik, temuan ini mengingatkan bahwa menjaga kesehatan tak harus dengan perubahan drastis—cukup dengan konsistensi bergerak setiap hari. (British Journal of Sports Medicine/Z-10)
Gerak dasar ini tidak hanya berperan dalam perkembangan motorik anak, tetapi juga menjadi fondasi bagi postur tubuh yang sehat di masa depan.
Dari 300 ribu orang yang masuk daftar pemilih tetap (DPT) warga Cilegon, sekitar 60% merupakan gen Z dan milenial.
"Memang ketika seseorang aktif pada masa anak dan remaja, dia akan menjadi lebih sehat di masa depan."
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved