Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
DIABETES mellitus bukan hanya soal kadar gula darah tinggi. Salah satu komplikasi paling serius dari penyakit ini adalah gangguan pada kaki yang, jika tidak ditangani dengan tepat, bisa berujung pada amputasi.
Sayangnya, banyak penderita diabetes tidak menyadari bahwa gejala awal sudah muncul di kaki mereka. Luka kecil, rasa kebas, atau perubahan warna kulit sering dianggap sepele—padahal bisa menjadi tanda awal dari neuropati diabetik atau gangguan sirkulasi darah.
Menurut data Kementerian Kesehatan, lebih dari 60% kasus amputasi non-traumatik di Indonesia terjadi pada pasien diabetes. Padahal, sebagian besar kasus dapat dicegah dengan deteksi dini dan perawatan yang tepat.
Dr. Anita Wulandari, Sp.PD, seorang dokter spesialis penyakit dalam, mengimbau para penderita diabetes untuk rutin memeriksa kondisi kaki. "Perhatikan setiap perubahan kecil, termasuk luka, pembengkakan, atau perubahan suhu. Jangan tunggu sampai parah," ujarnya.
Ia juga menyarankan untuk menjaga kebersihan kaki, menggunakan alas kaki yang nyaman, dan segera berkonsultasi jika menemukan gejala mencurigakan.
Tanda-tanda gangguan pada kaki akibat diabetes seringkali datang perlahan dan tampak sepele. Namun, jika dibiarkan, bisa berakibat fatal. Dengan perhatian yang cukup dan pemeriksaan rutin, risiko amputasi dapat ditekan secara signifikan. (Z-10)
Saat kehilangan rasa pada kaki, seseorang mungkin tidak merasakan kerikil di dalam kaus kaki atau lepuh pada kaki. Itu dapat menyebabkan luka dan bisul yang dapat terinfeksi.
Studi tahun 2025 menunjukkan bahwa konsumsi tiga buah—mangga, raspberry, dan grapefruit—secara rutin dapat membantu menurunkan kadar gula darah secara alami.
Menjaga pola makan adalah hal mutlak bagi penderita diabetes. Pasalnya, makanan tertentu dapat memicu lonjakan gula darah yang berbahaya.
Nasi sering disalahkan sebagai penyebab naiknya berat badan dan gula darah. Padahal, jika dikonsumsi dengan bijak, nasi tetap bisa menjadi bagian dari pola hidup sehat. Simak faktanya.
Ahli gizi dari Universitas Gadjah Mada Pratiwi Dinia Sari mengatakan menjaga keseimbangan pola makan sehat dan menerapkan gaya hidup sehat bisa dilakukan selama liburan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved