Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
DALAM era kerja cepat dan tuntutan multitasking, kelelahan setelah jam kerja bukan lagi hal aneh—terutama bagi generasi milenial dan Gen Z. Namun, benarkah istirahat saja cukup untuk memulihkan energi?
Faktanya, dokter menyarankan hal yang sebaliknya: aktivitas fisik dan sosial setelah kerja justru penting untuk menurunkan stres dan memperbaiki kualitas tidur. Tapi apa daya, banyak orang merasa kehabisan tenaga bahkan untuk sekadar jalan santai atau nongkrong bersama teman.
Menurut dr. Michael Reo, kelelahan kronis sering kali bukan karena kerja terlalu berat, tapi karena tubuh kekurangan "bahan bakar" mikronutrien. “Sayur dan buah kita minim banget,” tegasnya. Padahal, WHO menyarankan konsumsi minimal lima porsi per hari.
Data Survei Kesehatan Indonesia 2023 menunjukkan hanya 3,3% masyarakat yang memenuhi anjuran ini. Padahal vitamin dan mineral dari sayur-buah adalah komponen vital dalam produksi energi—terutama saat hati memetabolisme karbohidrat, protein, dan lemak.
Jika asupan nutrisi harian jauh dari cukup, maka suplementasi bukan lagi pilihan gaya hidup, tapi kebutuhan fisiologis. “Kita butuh energi untuk hidup, bukan cuma bertahan,” jelas Michael. Dan di sinilah peran multivitamin dan suplemen menjadi relevan, terutama bagi mereka yang ingin tetap aktif setelah kerja.
Kampanye seperti "Level Up After Work, Level Up Yourself" dari Enervon menangkap kebutuhan ini: dorongan untuk tetap fit, produktif, dan "ikut tren" meski tenaga sudah terkuras seharian.
Devina Mahendriyani, founder Grow.inc, menyambut baik tren ini. “Entah karena FOMO atau bukan, yang penting banyak orang mulai peduli pada keseimbangan hidup,” ujarnya.
Artinya, meski motivasinya berasal dari tren atau tekanan sosial, efeknya tetap positif: tubuh lebih sehat, energi lebih stabil, tidur lebih nyenyak, dan kesehatan mental ikut membaik.
Studi terbaru di Korea Selatan menunjukkan jam kerja panjang dapat mengubah struktur otak, terutama pada area yang mengatur emosi dan fungsi kognitif.
Acara digelar sebagai bagian dari peringatan Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), yang dirayakan setiap tahunnya pada periode Januari-Februari.
Studi WHO dan ILO menunjukkan bekerja lebih dari 54 jam per minggu meningkatkan risiko stroke hingga 35% dan penyakit jantung iskemik hingga 17%.
PESERTA program pendidikan dokter spesialis (PPDS) juga dihadapkan pada masalah insentif dan jam kerja yang sangat panjang.
Pupuk Kaltim menyabet Penghargaan K3 dari Pemprov Kaltim atas capaian Jam Kerja Aman (Zero Accident) serta Program Pencegahan dan Penanggulangan HIV (P2HIV) dengan predikat Platinum.
Memasuki usia Spring Air yang ke-100 pada 2026, Spring Air memperkuat reputasinya sebagai pelopor teknologi tidur.
Produk yang menawarkan solusi untuk tidur lebih nyenyak adalah Nutrilite™ Healthy Sleep Solution.
Menguap terus-menerus dan merasa mengantuk di siang hari bisa menjadi tanda serius dari kurang tidur kronis yang berdampak buruk bagi kesehatan.
Sleepmaxxing adalah tren yang berkembang di TikTok, di mana orang-orang menerapkan berbagai strategi untuk mengoptimalkan kualitas tidur mereka.
Menggunakan jam alarm tradisional daripada ponsel dapat membantu meningkatkan kualitas tidur dan mempermudah bangun pagi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved