Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Bekali 337, Calon Mahasiswa Beasiswa BIM dan Garuda, Mendiktisaintek Ingatkan Sebagai Duta Bangsa

Syarief Oebaidillah
16/6/2025 19:46
Bekali 337, Calon Mahasiswa Beasiswa BIM dan Garuda, Mendiktisaintek Ingatkan Sebagai Duta Bangsa
Ilustrasi(Dok Kemendiktisaintek)

DIREKTORAT Jenderal Sains dan Teknologi (Ditjen Saintek), Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek), menggelar pembekalan bagi para penerima Beasiswa Indonesia Maju (BIM) Angkatan 4 dan Beasiswa Garuda Gelombang Pertama di Gedung D Kemdiktisaintek, Senin (16/6).

"Kalian hadir sebagai harapan.Sebagai Talenta Garuda bukan sekedar mahasiswa yang berangkat belajar ke luar negeri.kalian  semua adalah duta bangsa. Pengetahuan yang kalian serap harus9 menjadi energi perubahan. Kita jangan hanya menjadi penonton kita mesti menjadi pemain utama," tegas Mendiktisaintek Brian Yulianto pada sambutannya secara daring karena sedang menjalankan tugas negara ke luar negeri.

Brian mengingatkan cita-cita  Indonesia maju bukan sekadar slogan karena
merupakan panggilan sejarah. "Kita semua ingin Indonesia maju secara teknologi ,mandiri, dan berdaulat secara ekonomi.Dan kunci  semua itu nantinya berada ditangan kalian semua," tandas Brian.

Turut hadir di kesempatan ini Wamendiktisaintek Stella Christie,Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Atip Latipulhayat, Gubernur 
Lemhannas TB Ace Hasan Syadzilie,Wakil Ketua Komisi X DPR Lalu Hadrian Direktur Utama LPDP Andin Hadiyanto, Direktur Jenderal Sains dan Teknologi Ahmad Najib dan Dirjen Pendidikan Islam Kemenag Suyitno. Wamendiktisaintek Stella Christie menambahkan program ini merupakan bentuk nyata negara dalam mencetak talenta unggul yang mampu bersaing di kancah global, sekaligus berkontribusi nyata dalam pembangunan nasional.

“Kita tidak hanya mengirim mahasiswa ke luar negeri, tapi kita sedang menyiapkan masa depan Indonesia. Oleh karena itu, Ditjen Saintek memastikan bahwa para penerima beasiswa tidak hanya siap secara akademik, tetapi juga secara mental, sosial, dan budaya,” ujar Wamen Stella.

Dikatakan beasiswa tersebut merupakan perjuangan dan harapan pemimpin bangsa Presiden Prabowo. "Beliaulah yang mencetuskan Program Sekolah Garuda, karena beliau ingin memberikan akses dan peluang bagi the best and the brightest dari Indonesia. Adanya beasiswa pada hari ini adalah pemikiran dan harapan dari pemimpin bangsa kita, juga dari guru-guru, orang tua, dan dari seluruh rakyat Indonesia. Yang utama, kalian harus berbuat maksimal untuk mencapai dan merealisasikan potensi diri kalian,” tutur Wamen Stella.

Wakil Ketua Komisi X DPR, Lalu Hadrian Irfani, menegaskan Komisi X berkomitmen memperjuangkan beasiswa sebagai instrumen kedaulatan SDM dan akses pendidikan global yang adil. Selain itu, ia menekankan pentingnya kontribusi mahasiswa sebagai representasi bangsa di forum internasional serta perlunya reintegrasi lulusan luar negeri ke dalam negeri.

Brain Drain

Dalam sambutannya Gubernur Lemhanas Ace Hasan Syadzilie mengingatkan para peserta yang akan menjadi diaspora di luar negeri mesti kembali ke tanah air memberi kontribusi bagi NKRI.

"Jangan nantinya kalian cemerlang di luar negeri namun juga bersinar di dalam negeri..Kalian adalah duta intelektual bangsa..tunjukan kita  bukan penonton sejarah tapi pelaku sejarah," tegasnya.

Ia juga menyoroti terjadinya fenomena brain drain yang mengacu pada laporan Bank Dunia diperkirakan sekitar 10 persen diaspora  Indonesia di luar negeri tidak berkontribusi untuk SDM di NKRI. "Jadi sebagai  generasi penerus kalian dapat bertransformasi untuk NKRI. Kalian kelak kembali ke tanah air menjadi pelaku sejarah dan bukan penonton. Pulang tidak hanya mem bawa ijazah juga membawa perubahan untuk Indonesia bahwa kita  sejajar dengan  bangsa bangsa lain," tukas Ace yang juga Ketua Ikatan Alumni UIN Jakarta.

Wamendikdasmen Atip juga mengingatkan para pejuang dan pendiri bangsa pada masanya belajar ke luar negeri kembali ke tanah air berkontribusi untuk negeri. "Mereka memperjuangkan kemerdekaan dan membangun bangsa seperti bapak proklamator kita Muhammad Hatta," cetusnya.

Adapun program beasiswa ini sebanyak 337 putra-putri terbaik  telah menerima beasiswa dari program BIM dan Beasiswa Garuda. Dari jumlah tersebut, 325 peserta akan menjalani studi di luar negeri, sementara 12 lainnya melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi dalam negeri. 

Negara tujuan yang menjadi favorit antara lain Kanada, Australia, Amerika Serikat, dan Singapura. Keberangkatan pertama 
direncanakan pada Juli 2025, dengan sekitar 50 peserta yang akan lebih dulu memulai studi di Australia. Sebagian besar peserta memilih program studi di bidang Sains, Technology, Engineering, dan Mathematics (STEM). 

Pilihan ini sejalan dengan arah kebijakan pemerintah dalam memperkuat 
kapasitas sumber daya manusia di sektor-sektor strategis guna mewujudkan kemandirian bangsa dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.(H-2).



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya