Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Anggota DPR DPR : Sekolah Rakyat Berbeda dengan Sekolah Gratis yang Diputuskan MK

M Iqbal Al Machmudi
12/6/2025 08:39
Anggota DPR DPR : Sekolah Rakyat Berbeda dengan Sekolah Gratis yang Diputuskan MK
Ilustrasi sidang di Mahkamah Konstitusi(Antara Foto)

ANGGOTA Komisi X DPR RI Ledia Hanifa Amalia menilai program Sekolah Rakyat akan berbeda dengan keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang mewajibkan sekolah gratis.

Ia menjelaskan keputusan MK memerlukan sebuah analisa yang lebih mendalam karena harus menghitung implementasinya. Keputusan MK yang menyasar mempertimbangkan sekolah swasta.

"Ketika bicara tentang sekolah swasta, sekolah swasta yang seperti apa, yang harus dibebaskan. Karena selama ini tidak semua orang terpaksa masuk sekolah swasta, ada banyak orang yang bahkan lebih memilih masuk sekolah swasta daripada masuk sekolah negeri," kata Ledia saat dihubungi, Rabu (11/6).

Karena punya banyak pertimbangan. Jadi ketika bicara tentang hak, maka yang harus dipikirkan adalah bagaimana menerapkan keputusan MK. 

"Yang jelas kalau dalam hitung-hitungan saya sesungguhnya kita harus menghitung ulang pemberian dana BOS untuk sekolah dasar dan sekolah menengah pertama juga sekolah menengah atas," ujar dia.

"BOS-nya yang harus diberikan adalah nominalnya harus ditaikan. Seperti misalnya sekarang ini SD Rp900 ribu per anak per tahun. Naikkan saja, jadi minimal Rp1,2 juta sampai Rp1,5 juta per anak per tahun, karena kebutuhannya sebenarnya Rp3,4 juta," sambungnya.

Meskipun keputusan MK final dan mengikat, tapi juga ada yang masih harus pemerintah terjemahkan ke dalam regulasi yang memudahkan untuk dipahami oleh masyarakat. 

"Sedangkan Sekolah Rakyat sebetulnya kalau menurut saya, Sekolah Rakyat itu tidak perlu dibuat oleh kementerian sosial Karena jika kita punya kebijakan afirmatif untuk daerah 3T, maka kita akan memprioritaskan pembangunannya di daerah 3T," ungkapnya. (H-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indriyani Astuti
Berita Lainnya