Headline

Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.

Fokus

Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.

Tanda Pengenal Bagi Penyandang Disabilitas tak Tampak Dirilis

Basuki Eka Purnama
03/6/2025 11:43
Tanda Pengenal Bagi Penyandang Disabilitas tak Tampak Dirilis
Petugas keamanan memandu para penyandang tuna netra saat akan menaiki kereta commuter line di Stasiun BNI City, Jakarta, Jumat (14/2/2025).(MI/Usman Iskandar)

PERHIMPUNAN Reumatologi Indonesia (Indonesian Rheumatology Association/IRA) meluncurkan tanda pengenal atau simbol lanyard disabilitas tak tampak sebagai alat bantu identifikasi sukarela yang bertujuan mempermudah akses dan perlakuan manusiawi terhadap penyintas di ruang publik.

Ketua Pengurus Pusat IRA Rudy Hidayat menyoroti pentingnya inklusivitas bagi penyandang disabilitas tak tampak yakni keterbatasan fungsional pada fisik, mental, atau saraf yang tidak terlihat secara kasat mata namun berdampak signifikan terhadap kehidupan sehari-hari.

"Disabilitas tak tampak adalah nyata. Kami bersama menyadari dan mengakui bahwa keterbatasan fungsional yang tidak tampak secara fisik,
seperti pada penyintas lupus dan autoimun sistemik lainnya, harus dihormati dan diperjuangkan haknya," kata Rudy, dikutip Selasa (3/6).

Dia menekankan pentingnya tanda identifikasi bagi penyintas disabilitas tak nampak karena sering kali mereka tidak mendapatkan perlakuan khusus saat di ruang publik maupun transportasi umum karena dari penampilan fisik seolah baik-baik saja.

"Mereka terlihat baik-baik saja, bahkan ada yang masih aktif bekerja, tapi ada kalanya ketika kondisi mereka turun atau drop dan itu bisa terjadi kapan saja yang seringkali membuat mereka ada dalam kondisi tidak tampak ada disabilitas," ujar Rudy.

Dia berharap, lanyard atau alat bantu identifikasi tersebut dapat dikenali dan dihormati oleh masyarakat luas, termasuk penyedia layanan transportasi dan fasilitas publik. Hal itu guna menciptakan layanan publik yang ramah penyandang disabilitas tak nampak.

Selain itu, pada kesempatan yang sama, IRA menyatakan dukungan dimasukkannya istilah 'disabilitas tak tampak' ke dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) sebagai langkah awal pengakuan yang kuat secara sosial maupun budaya terhadap para penyintas.

IRA juga menekankan pentingnya edukasi dan advokasi agar para penyandang disabilitas tak tampak dapat memperoleh peningkatan kualitas hidup melalui pemenuhan haknya. (Ant/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya