Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
DUNIA pendidikan anak kini bergerak menuju pendekatan yang tidak hanya menekankan kecerdasan akademik, tetapi juga pengembangan karakter, pola pikir kritis, dan keterampilan masa depan. Inilah semangat baru yang dibawa oleh Algonova, platform edukasi teknologi yang sebelumnya dikenal sebagai Algorithmics.
Dengan pendekatan lintas disiplin yang menggabungkan coding, matematika, dan desain, Algonova bertujuan menjadi mitra jangka panjang orang tua dalam menyiapkan anak untuk dunia digital.
Menurut Chief Operating Officer Algonova Indonesia Taufiq Wisnu, rebranding dari Algorithmics menjadi Algonova merupakan langkah strategis untuk lebih menyatu dengan konteks pendidikan di Indonesia.
“Nova sendiri berasal dari kata yang berarti bintang baru — menggambarkan harapan dan potensi setiap anak untuk bersinar. Kami ingin agar setiap orang tua melihat Algonova bukan hanya sebagai tempat kursus coding, tapi sebagai mitra jangka panjang dalam menyiapkan anak menghadapi dunia masa depan,” ujar Taufiq melalui keterangan tertulis.
Perubahan ini juga mencerminkan pendekatan yang lebih berani, relevan dengan kebutuhan lokal, dan terbuka terhadap inovasi dalam kurikulum, pengalaman belajar, hingga kolaborasi global antar siswa.
Retensi anak dalam pembelajaran digital memang menjadi tantangan tersendiri. Karena itu, Algonova merancang pengalaman belajar yang tidak hanya informatif, tetapi juga emosional dan eksploratif. Anak-anak tidak diajarkan coding sebagai teori semata, melainkan sebagai alat bermain yang bermakna.
Dengan proyek-proyek seperti membuat gim, animasi, dan desain digital, Algonova membungkus materi belajar dalam storytelling dan visual menarik sesuai usia dan minat anak. Tutor juga dilatih secara khusus untuk membangun koneksi personal dengan setiap siswa. Ini membuat anak merasa dilihat, dihargai, dan dipahami, sehingga proses belajar jadi menyenangkan dan bertahan lama.
Metode pembelajaran Algonova mengandalkan integrasi kreatif dan logis. Misalnya, ketika anak diminta mendesain sebuah gim (desain), mereka juga harus berpikir logis untuk menentukan cara kerja gimnya (coding), serta menghitung variabel dan logika angka di dalamnya (matematika). Proses ini melatih berpikir sistematis, mencoba solusi, dan berani gagal lalu memperbaiki.
“Kami sering melihat siswa yang awalnya pemalu, dalam beberapa bulan mulai berani presentasi, menjelaskan proyeknya dengan logika yang rapi dan struktur yang kuat,” ungkap Taufiq.
Inilah bentuk nyata dari pelatihan berpikir kritis dan keterampilan problem solving — bukan lewat teori, melainkan praktik langsung dalam setiap sesi belajar.
Salah satu fitur unggulan Algonova adalah platform internal yang bukan hanya tempat belajar, tetapi juga menjadi ruang kolaboratif digital. Anak-anak dari berbagai negara saling terhubung melalui fitur Global Community, di mana mereka bisa mempublikasikan proyek, saling memberikan komentar, dan berdiskusi secara kreatif.
“Kami pernah melihat siswa dari Jakarta memberikan feedback untuk animasi buatan siswa dari Brasil, dan mereka saling berdiskusi tentang bagaimana membuat efek suara lebih menarik,” cerita Taufiq.
Interaksi semacam ini membangun rasa percaya diri lintas budaya dan memperkenalkan anak pada pentingnya kerja sama global dengan bahasa digital sebagai penghubungnya.
Menurut Taufiq, dunia kerja masa depan menuntut kemampuan berpikir mandiri, fleksibel, dan melek teknologi. Namun lebih dari sekadar hard skill seperti coding, yang paling penting adalah cara berpikir digital dan mindset pembelajar seumur hidup.
“Di Algonova, kami menanamkan sejak dini bahwa teknologi bukan sekadar alat, tapi bahasa baru untuk menyampaikan ide dan menyelesaikan masalah,” ujarnya.
Anak-anak belajar bagaimana membuat, menguji, memperbaiki, dan membagikan hasil karya mereka — semua dengan pendekatan menyenangkan dan relevan dengan kehidupan mereka sehari-hari.
Dengan cara ini, Algonova bukan hanya mengajarkan keterampilan digital, tetapi juga membentuk karakter adaptif, berani, dan siap bersaing di masa depan. (Z-1)
Rumah Pendidikan menyediakan layanan spesifik bagi berbagai pemangku kepentingan pendidikan, mulai dari Ruang Guru dan Tenaga Kependidikan, Ruang Murid, Ruang Bahasa, hingga Ruang Sekolah.
Penetrasi asuransi masih rendah di kisaran 1,4%-2,7%. Kesenjangan perlindungan tetap menjadi tantangan besar, terutama di daerah perdesaan dan terpencil.
Transcosmos Indonesia (TCID), penyedia layanan omni channel contact center dan digital marketing, merayakan 12 tahun kiprahnya di Indonesia.
ADA sejumlah tantangan digitalisasi yang dihadapi oleh dewan kemakmuran masjid (DKM), seperti belum optimalnya pemanfaatan website dan terbatasnya literasi digital pengurus DKM.
DI tengah dunia yang semakin sibuk dan bising, kemampuan untuk mendengarkan menjadi keterampilan yang makin langka dan sering kali diabaikan.
Langkah ini merupakan strategi Aleph untuk memperkokoh posisi sebagai pemimpin transformasi digital yang menghubungkan pasar global dengan kawasan Asia Pasifik.
Anak-anak yang belum bisa berkomunikasi dengan baik perlu selalu didampingi saat bermain sendiri maupun bersama teman-temannya.
Sebelum anak dilepas bermain di luar, orangtua diminta memulai dengan pengawasan hingga pemantauan di awal.
Ringgo Agus Rahman mengaku belum ada hal yang dapat ia banggakan pada anak-anaknya untuk ditinggalkan.
PENGUATAN langkah koordinasi dan sinergi antarpara pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah serta masyarakat harus mampu melahirkan gerakan antikekerasan.
Ketika anak mengalami kecemasan saat dijauhkan dari gawainya, itu menjadi salah satu gejala adiksi atau kecanduan.
Upaya untuk mewujudkan peningkatan kualitas anak, perempuan, dan remaja masih banyak menghadapi tantangan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved