Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

MUI: Kejujuran Kuliner Solo Dipertaruhkan di Kasus Ayam Widuran

 Gana Buana
26/5/2025 13:50
MUI: Kejujuran Kuliner Solo Dipertaruhkan di Kasus Ayam Widuran
Ayam goreng widuran non-halal(Instagram)

MAJELIS Ulama Indonesia (MUI) melalui Ketua Bidang Fatwa, Asrorun Ni'am Sholeh, meminta agar pemerintah segera mengambil langkah tegas terkait kasus Ayam Goreng Widuran yang belakangan menuai kontroversi. Menurutnya, jika tidak ditangani serius, kasus ini dapat mencoreng citra Kota Solo yang dikenal religius dan inklusif.

"Jika tidak direspons cepat, ini bisa merusak reputasi Kota Solo sebagai kota yang menjunjung nilai kejujuran, serta merugikan para pelaku usaha kuliner lainnya yang sudah menjalankan usaha secara jujur," tegas Ni’am dikutp dari Antara, Senin (26/5).

Ia mengingatkan, dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh usaha kuliner tersebut tidak hanya berisiko terhadap kepercayaan publik, tetapi juga bisa menurunkan minat wisatawan untuk berkunjung ke Solo.

Dorongan Langkah Hukum dan Administratif

Ni’am mendesak pemerintah daerah agar segera mengambil langkah administratif maupun hukum untuk menyikapi persoalan ini. Menurutnya, pembiaran hanya akan memperburuk citra kota serta mencederai kepercayaan masyarakat.

"Aparat tidak boleh lengah. Ini bukan soal satu tempat makan saja, tapi menyangkut rasa aman masyarakat dalam mengonsumsi produk pangan di Indonesia," ujarnya.

Kepatuhan pada Sertifikasi Halal

Dalam penjelasannya, Guru Besar Ilmu Fikih UIN Jakarta itu menekankan bahwa setiap pelaku usaha wajib mematuhi Undang-Undang Jaminan Produk Halal, termasuk memastikan seluruh proses produksi memenuhi standar halal.

"Ayam memang halal secara zat, tapi jika disembelih tidak sesuai syariat atau dimasak menggunakan bahan tidak halal seperti minyak babi, maka statusnya menjadi haram,” jelasnya.

Pentingnya Kewaspadaan Konsumen Muslim

Ia juga mengajak umat Islam untuk lebih cermat dalam memilih tempat makan dengan memverifikasi kehalalan produk secara mandiri, seperti dengan mengecek sertifikat halal atau bertanya langsung kepada pengelola usaha.

“Kasus Widuran ini menjadi pelajaran penting. Jangan asal pilih makanan. Wajib waspada dan pastikan prosesnya sesuai syariat,” pungkasnya. (AntZ-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya