Headline
Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.
Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.
UNIVERSITAS Siber Asia (UNSIA) meresmikan Center of Teaching Excellence (CTE) pada Rabu (14/5) sebagai langkah strategis dalam meningkatkan mutu pengajaran daring dan memperkuat peran universitas dalam menghadirkan pendidikan tinggi berbasis digital yang unggul dan relevan.
Rektor Universitas Siber Asia, Jang Youn Cho mengatakan CTE dibentuk sebagai biro yang berfokus pada peningkatan kualitas pedagogi siber, mendukung program studi dalam penguasaan metode pengajaran daring yang efektif, serta memimpin inovasi dalam pengembangan kurikulum digital. Keberadaan CTE merupakan bagian dari visi UNSIA untuk menciptakan ekosistem pembelajaran yang adaptif terhadap perkembangan teknologi informasi dan selaras dengan kebutuhan industri.
“Center of Teaching Excellence merupakan bentuk nyata dari komitmen kami untuk terus berinovasi dalam dunia pendidikan daring. Kami ingin memastikan bahwa mahasiswa tidak hanya mendapatkan materi yang relevan, tetapi juga pengalaman belajar yang inspiratif dan berbasis teknologi mutakhir,” ujar Cho melalui keterangannya, Jumat (16/5).
Salah satu perhatian utama CTE adalah pengembangan materi pembelajaran yang mengadopsi perkembangan teknologi terkini, seperti Artificial Intelligence (AI), Augmented Reality (AR), Virtual Reality (VR), hingga Gamifikasi. Materi-materi pembelajaran, terutama video pembelajaran yang digunakan dalam proses perkuliahan akan diperbarui secara berkala agar dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih interaktif, kontekstual, dan mendalam.
Dengan inovasi ini, mahasiswa diharapkan mampu mengembangkan keterampilan abad ke-21, berpikir kritis, berkolaborasi secara efektif, dan siap bersaing di pasar global.
Cho menyampaikan pentingnya transformasi pendidikan di tengah perubahan teknologi yang begitu masif. Karena itu, akses pembelajaran saat ini tidak dapat hanya mengandalkan metode pembelajaran tradisional, karena digitalisasi telah membuat ruang pendidikan yang tidak dibatasi oleh ruang dan waktu.
Oleh karena itu, untuk menyikapi perubahan zaman, perlu adanya kolaborasi, dan inovasi untuk melakukan transformasi pendidikan tinggi serta memahami masa depan teknologi. Cho menggambarkan bahwa 30 tahun lalu, di Amerika banyak perusahaan yang bergerak di bidang telekomunikasi dan tambang mineral, namun saat ini bidang yang paling maju dan memiliki masa depan cerah adalah bidang teknologi khususnya Artificial Intelligence (AI).
‘’Kolaborasi dengan berbagai mitra strategis untuk terus mengembangkan inovasi di bidang pembelajaran berbasis AI terus kami kembangkan. Agar UNSIA dapat bersaing di tingkat Intenasional,’’ paparnya. (M-3)
Di bidang AI, UNSIA akan menandatangani MoU dengan Udacity Korea, dengan konten yang disiapkan oleh Stanford University dan manajemen Silicon Valley.
Xapiens berkomitmen menghadirkan solusi dan peluang kolaborasi di indutri teknologi.
Tiga entitas besar di bidang pengembangan talenta, teknologi, dan transformasi organisasi kini resmi melebur dalam satu identitas baru bernama KTM Solutions.
Australia dan Indonesia bekerja sama erat di bidang siber untuk membangun ketahanan siber dan melindungi dari kerentanan yang berdampak pada keamanan nasional.
Transformasi digital memberikan alat untuk bekerja lebih efisien, merespons kebutuhan pelanggan, dan selaras dengan praktik terbaik global.
Pameran Emergency Disaster Reduction & Rescue Expo (EDRR) Indonesia 2025 kembali digelar di Jakarta International Expo (JIEXPO) Kemayoran.
Penggunaan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) kini tidak hanya soal kecepatan dan efisiensi, tetapi juga bagaimana teknologi ini mampu memahami manusia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved