Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KEPATUHAN berobat bagi pasien gangguan bipolar (GB) dan skizofrenia merupakan hal krusial demi keberlangsungan dan kualitas hidup pengidap. “Di Indonesia, ketidakpatuhan pada pengobatan merupakan hal yang umum terjadi pada GB dan skizofrenia, padahal ini dapat meningkatkan risiko hasil klinis yang buruk. Hal ini merupakan masalah terbesar yang perlu diatasi bidang kejiwaan dan penyakit kronis lainnya,” ungkap Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa FKUI-RSCM Dr dr Khamelia Malik SpKJ(K) pada sebuah diskusi, di Jakarta, Rabu (14/5).
Khamelia menyebut ketidakpatuhan pengobatan dua penyakit mental kronis ini akan memunculkan konsekuensi amat besar khususnya bagi orang dewasa. Pada GB, ketidakpatuhan dikaitkan dengan tingkat kekambuhan yang lebih tinggi, peningkatan rawat inap, hingga risiko bunuh diri lebih besar. Adapun untuk skizofrenia, ketidakpatuhan tak hanya memperburuk gejala psikotik tetapi juga meningkatkan risiko menyakiti diri sendiri dan orang lain.
“Temuan ini menyoroti pentingnya kepatuhan terhadap pengobatan untuk mencegah penyulit penyerta dan meningkatkan kualitas hidup individu,” kata Khamelia.
Guru Besar Psikiatri Subspesialis Anak dan Remaja FKUI-RSCM Prof Dr dr Tjhin Wiguna SpKJ SubSp A.R. (K) MIMH menjelaskan GB ataupun skizofrenia pada anak-anak dan remaja adalah kondisi kronis, namun, dengan perawatan efektif seperti tatalaksana komprehensif yang tepat dan sesuai, dapat membantu untuk mengatasi gejala, serta meningkatkan kualitas hidup anak dan remaja secara signifikan.
“Dengan penanganan yang tepat, anak dan remaja dapat belajar mengelola perubahan suasana perasaan mereka agar bisa jadi pulih dan menjalani kehidupan yang tetap produktif di tengah masyarakat,” imbuhnya.
Sementara itu, Country Group Head Wellesta CPI Hanadi Setiarto menyatakan sebagai perusahaan yang fokus pada bidang kesehatan dan teknologi medis, Wellesta berkomitmen terhadap kesehatan dan kualitas hidup pasien, termasuk pasien depresi dengan GB I dan skizofrenia.
"Sangat penting meningkatkan pengetahuan dan kepedulian masyarakat terkait kondisi penyakit mental yang terkadang tidak disadari. Kami menyadari, jika tidak diatasi dengan baik, kejadian depresi dengan GB I dan skizofrenia terus bertambah sehingga ke depannya akan menurunkan kualitas hidup, peningkatan mortalitas dini, hingga berkontribusi pada penyakit fisik seperti kardiovaskular, metabolik, dan infeksi.”
Hanadi melanjutkan untuk mewujudkan komitmen itu, pihaknya bekerja sama dengan Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) dalam membantu individu dengan GB I dan skizofrenia. "Kolaborasi ini diharapkan mampu meningkatkan awareness masyarakat sehingga mereka memahami gejala awal, memberikan dukungan kepada individu, dan ke depannya mengetahui kepada siapa mencari bantuan yang tepat dan mencegah disabilitas jangka panjang,” jelas Hanadi. (Ant/H-2)
Kepatuhan terhadap pengobatan dan dukungan sosial yang kuat merupakan kunci utama dalam proses pemulihan pasien yang mengalami Gangguan Bipolar (GB) dan Skizofrenia
Seiring mobilitas yang semakin tinggi dan hadirnya beragam profesi, figur ayah di rumah terasa kurang dan membuat ikatan emosional antar ayah dan anak berkurang
Tren gaya hidup tanpa alkohol semakin berkembang di tengah masyarakat, dengan banyak orang memilih untuk mengurangi atau bahkan menghentikan konsumsi alkohol.
Ternyata, terdapat sebuah penelitian baru yang menunjukkan bahwa rajin berolahraga bisa membantu menutunkan tingkat depresi.
Hari terakhir di sekolah bisa membawa kesedihan bagi anak. Mereka harus berpisah dengan guru dan teman-teman akan memberikan tantangan emosional.
Pada orang dengan hoarding disorder, penimbunan sering kali dilakukan secara acak dan sembarangan. Mereka merasa aman saat bisa menumpuk sampah karena merasa sayang saat membuangnya.
Salah satunya ialah muncul stresor pada penderita OCD. Stresor merupakan faktor-faktor dalam kehidupan manusia yang mengakibatkan terjadinya respons stres.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved