Headline
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.
TIDUR yang berkepanjangan, atau yang dikenal sebagai oversleeping, semakin diakui sebagai salah satu indikasi paling signifikan yang terkait dengan depresi. Fenomena ini bukan hanya sekadar kebiasaan tidur yang berlebihan, melainkan merupakan bagian dari pola gangguan tidur yang rumit dan memiliki pengaruh besar terhadap kesehatan mental.
Menurut berbagai studi medis, diperkirakan sekitar 15% orang yang mengalami depresi mengalami kondisi bernama hypersomnia. Ini adalah keadaan di mana seseorang tidur lebih dari 9 - 10 jam setiap hari secara teratur, tetapi tetap merasa lelah dan tidak segar setelah bangun.
Gejala ini sering kali tidak disadari oleh penderita atau dianggap sebagai cara bagi tubuh untuk pulih. Padahal, tidur yang berlebihan bisa memperburuk kondisi emosional dan fisik seseorang, terutama jika berlangsung dalam waktu lama tanpa perawatan yang tepat.
Selain itu, hypersomnia dalam konteks depresi sering muncul bersama dengan gejala lain, seperti kehilangan motivasi, perubahan nafsu makan, dan kesulitan fokus, yang semuanya meningkatkan kemungkinan adanya gangguan suasana hati yang lebih serius.
Kebiasaan tidur yang berlebihan bukan hanya merupakan gejala, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan depresi. Tidur dalam waktu lama dapat mengurangi energi, menambah rasa malas, serta meningkatkan perasaan terasing dan tidak berdaya. Selain itu, oversleeping dihubungkan dengan risiko yang lebih tinggi terhadap masalah kesehatan serius seperti penyakit jantung, diabetes, bahkan kematian prematur.
Orang yang menderita depresi atipikal adalah kelompok yang paling sering mengalami hypersomnia. Mereka biasanya sensitif terhadap penolakan sosial dan mengalami perubahan suasana hati yang tidak stabil. Individu dengan gangguan afektif musiman (SAD) juga menunjukkan tanda-tanda tidur berlebihan, terutama pada musim dengan pencahayaan yang minim.
Gejala tidur yang berlebihan yang berlangsung selama dua minggu atau lebih perlu dicurigai sebagai indikasi awal adanya gangguan depresi. Banyak waktu yang dihabiskan di tempat tidur, disertai rasa tidak segar saat bangun, dapat menjadi tanda awal yang sering diabaikan.
Fenomena ini dapat terjadi di mana saja, baik di area perkotaan maupun pedesaan. Layanan kesehatan mental kini sudah tersedia di banyak fasilitas kesehatan, dan masyarakat diajak untuk mencari pertolongan profesional dengan cepat jika menyadari adanya perubahan pola tidur yang ekstrem.
Mengatasi depresi yang disertai tidur berlebihan meliputi terapi kognitif, penggunaan obat antidepresan, serta perubahan gaya hidup seperti menjaga rutinitas tidur yang teratur dan berolahraga secara teratur. Dalam beberapa kasus, terapi cahaya juga diterapkan, terutama bagi pasien yang mengalami gangguan musim. (health clevad clinic/healthline/Z-2)
PENELITIAN di Finlandia menemukan hubungan antara mikrobioma atau bakteri usus tertentu dan depresi. Hasil penelitian itu dimuat dalam laman Science.
Diet yang mengurangi asupkan kalori secara ekstrem, bisa berdampak serius pada kesehatan mental.
Orang depresi dalam kondisi relapse bisa sangat sulit untuk membuka mata, apalagi berinteraksi atau melakukan aktivitas.
"Kalimat 'semangat ya' itu seringkali tidak membantu, malah memperburuk keadaan. Lebih baik katakan, 'aku nggak tahu kamu sedang melalui apa, tapi aku ada di sini kalau kamu butuh'.
Depresi tidak hanya memengaruhi emosi, tapi juga dapat merusak struktur otak seperti hippocampus dan prefrontal cortex.
Media sosial dapat memperburuk kondisi emosional penderita bipolar. Ketahui tiga dampak negatif utamanya.
3 masalah mental remaja: identitas diri, emosi, dan sosial. Peran orang tua krusial dalam masa tumbuh kembang usia 10–18 tahun.
Kesepian dapat memperburuk kondisi diabetes dengan meningkatkan stres dan kadar hormon kortisol, yang mengganggu sensitivitas insulin.
Kamar mandi kini dipandang tidak lagi sebagai ruang fungsional semata, melainkan sebagai bagian penting dalam mendukung kesehatan mental dan pemulihan diri.
Merasa seperti sedang diawasi meski sendirian? Pelajari penyebab ilmiah dan pentingnya intervensi dini untuk menjaga kesehatan mental.
Program Mental Ease at Workplaces menjadi komitmen jangka panjang Otsuka Group dalam bidang keberlanjutan sumber daya manusia dan kesejahteraan karyawan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved