Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
TIDUR yang berkepanjangan, atau yang dikenal sebagai oversleeping, semakin diakui sebagai salah satu indikasi paling signifikan yang terkait dengan depresi. Fenomena ini bukan hanya sekadar kebiasaan tidur yang berlebihan, melainkan merupakan bagian dari pola gangguan tidur yang rumit dan memiliki pengaruh besar terhadap kesehatan mental.
Menurut berbagai studi medis, diperkirakan sekitar 15% orang yang mengalami depresi mengalami kondisi bernama hypersomnia. Ini adalah keadaan di mana seseorang tidur lebih dari 9 - 10 jam setiap hari secara teratur, tetapi tetap merasa lelah dan tidak segar setelah bangun.
Gejala ini sering kali tidak disadari oleh penderita atau dianggap sebagai cara bagi tubuh untuk pulih. Padahal, tidur yang berlebihan bisa memperburuk kondisi emosional dan fisik seseorang, terutama jika berlangsung dalam waktu lama tanpa perawatan yang tepat.
Selain itu, hypersomnia dalam konteks depresi sering muncul bersama dengan gejala lain, seperti kehilangan motivasi, perubahan nafsu makan, dan kesulitan fokus, yang semuanya meningkatkan kemungkinan adanya gangguan suasana hati yang lebih serius.
Kebiasaan tidur yang berlebihan bukan hanya merupakan gejala, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan depresi. Tidur dalam waktu lama dapat mengurangi energi, menambah rasa malas, serta meningkatkan perasaan terasing dan tidak berdaya. Selain itu, oversleeping dihubungkan dengan risiko yang lebih tinggi terhadap masalah kesehatan serius seperti penyakit jantung, diabetes, bahkan kematian prematur.
Orang yang menderita depresi atipikal adalah kelompok yang paling sering mengalami hypersomnia. Mereka biasanya sensitif terhadap penolakan sosial dan mengalami perubahan suasana hati yang tidak stabil. Individu dengan gangguan afektif musiman (SAD) juga menunjukkan tanda-tanda tidur berlebihan, terutama pada musim dengan pencahayaan yang minim.
Gejala tidur yang berlebihan yang berlangsung selama dua minggu atau lebih perlu dicurigai sebagai indikasi awal adanya gangguan depresi. Banyak waktu yang dihabiskan di tempat tidur, disertai rasa tidak segar saat bangun, dapat menjadi tanda awal yang sering diabaikan.
Fenomena ini dapat terjadi di mana saja, baik di area perkotaan maupun pedesaan. Layanan kesehatan mental kini sudah tersedia di banyak fasilitas kesehatan, dan masyarakat diajak untuk mencari pertolongan profesional dengan cepat jika menyadari adanya perubahan pola tidur yang ekstrem.
Mengatasi depresi yang disertai tidur berlebihan meliputi terapi kognitif, penggunaan obat antidepresan, serta perubahan gaya hidup seperti menjaga rutinitas tidur yang teratur dan berolahraga secara teratur. Dalam beberapa kasus, terapi cahaya juga diterapkan, terutama bagi pasien yang mengalami gangguan musim. (health clevad clinic/healthline/Z-2)
Banyak yang keliru membedakan antara kecemasan (anxiety) dan depresi. Ini perbedaannya.
Kekurangan kasih sayang bukan hanya soal perasaan, dalam jangka panjang, dampaknya bisa sangat serius bagi kesehatan mental dan fisik
PENELITIAN di Finlandia menemukan hubungan antara mikrobioma atau bakteri usus tertentu dan depresi. Hasil penelitian itu dimuat dalam laman Science.
Diet yang mengurangi asupkan kalori secara ekstrem, bisa berdampak serius pada kesehatan mental.
Orang depresi dalam kondisi relapse bisa sangat sulit untuk membuka mata, apalagi berinteraksi atau melakukan aktivitas.
"Kalimat 'semangat ya' itu seringkali tidak membantu, malah memperburuk keadaan. Lebih baik katakan, 'aku nggak tahu kamu sedang melalui apa, tapi aku ada di sini kalau kamu butuh'.
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menunjukkan bahwa 29% remaja usia 10–19 tahun di Indonesia mengalami gejala gangguan kesehatan mental.
DI tengah padatnya jadwal resepsi pernikahan kedua di Jakarta Luna Maya dan Maxime Bouttier, Luna Maya tetap menjaga rutinitas kebugarannya.
Lemak sehat, terutama omega-3, berperan penting menjaga kesehatan mental. Temukan manfaatnya untuk mood, otak, dan pencegahan gangguan jiwa."
Inisiatif ini yang disebut dengan Pelarian Artscape, mengajak peserta untuk melepas, merefleksi, dan terhubung kembali melalui kegiatan berkesenian.
Puasa Daud tak hanya mendekatkan diri pada Tuhan, tetapi juga bermanfaat untuk kesehatan fisik, mental, dan spiritual.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved