Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
KONSULTAN respirator anak FKUI RSCM Wahyuni Indrawati membagikan kiat agar orangtua mengevaluasi kondisi anak dengan penyakit asma untuk mengurangi gejala yang muncul.
"Kalau anak mengalami asma dengan gejala masih sering muncul tentu yang harus kita tanyakan adalah apakah sudah lakukan penghindaran
pencetus. Penghindaran ini tidak mudah karena kita perlu identifikasi sebagai pemicu," ujar Wahyuni, Rabu (7/5).
Pemicu asma, menurutnya, beragam yakni polutan domestik berupa asap rokok, debu, asap dari dapur, binatang berbulu, hingga sarang tungau debu di kamar anak atau rumah.
Selain itu, kata dia, memastikan anak menghindari alergen seperti cokelat, makanan dingin, atau makanan berpengawet yang mengandung MSG menjadi hal yang patut dilakukan untuk menghindari gejala asma yang berulang.
Bila diketahui orangtua telah melakukan langkah mitigasi sebagaimana disarankan dokter, dokter dapat melakukan pengendalian serta identifikasi lanjutan untuk mengetahui alergi lain yang bisa saja dialami pasien seiring dengan alergi penyebab asma.
Lebih jauh ia menjelaskan bahwa anak dapat terkena asma karena ada keturunan secara genetik berupa penyakit alergi seperti alergi debu, alergi makanan dan lainnya, sehingga hal ini tak bisa dihilangkan atau disembuhkan namun dapat dikendalikan gejalanya.
Meski penyakit asma hadir dalam tubuh seseorang karena genetik, namun Wahyuni mengatakan bahwa secara medis dapat dilakukan upaya untuk mengendalikan gejala sehingga anak-anak dapat beraktivitas dan bertumbuh layaknya anak yang tidak menderita asma.
Salah satu hal yang juga perlu dilakukan dari sisi asupan makanan yakni anak-anak dengan asma sebaiknya menerapkan pola hidup sehat dan menghindarkan dari pemicu agar gejala seperti batuk, sesak napas bagi penderita asma berat tidak terjadi berulang, termasuk pada saat anak tidur di malam hari. (Ant/Z-1)
KEMENTERIAN Kesehatan Gaza melaporkan bahwa sebanyak 18.592 anak Palestina telah tewas akibat serangan militer Israel sejak 7 Oktober 2023.
Batuk pilek yang berulang selain mengganggu perkembangan anak, kondisi ini juga bisa menjadi indikasi adanya masalah kesehatan lain jika tidak ditangani dengan baik.
Paparan polusi udara berisiko menyebabkan asma, ISPA, penyakit kardiovaskular, penyakit paru sampai dengan resisten insulin pada kelompok usia muda seperti anak-anak dan remaja.
Asmirandah mengatakan bahwa informasi kesehatan yang berseliweran di media sosial tidak selalu benar, jadi lebih baik bertanya langsung kepada tenaga kesehatan profesional.
Virus yang menempel di saluran pernafasan juga dapat cepat terbuang saat cuci hidung dan diharapkan dapat mempercepat proses penyembuhan pasien.
Orangtua sebaiknya lebih dulu menanyakan dan mengamati gejala sakit yang dialami oleh anak sebelum membeli obat.
Anak yang pada siang hari bisa beraktivitas sebagaimana biasa tetapi batuk berat pada malam hingga dini hari ada kemungkinan menderita asma.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved