Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Belum Bisa Disembuhkan, Ini Cara Menghambat Perburukan Parkinson dengan Efektif

M Iqbal Al Machmudi
05/5/2025 15:40
Belum Bisa Disembuhkan, Ini Cara Menghambat Perburukan Parkinson dengan Efektif
Ilustrasi pemeriksaan pasien parkinson.(Dok. Freepik)

PENYAKIT parkinson merupakan kondisi gangguan atau penyakit neurodegeneratif progresif yang mempengaruhi sistem saraf, terutama bagian otak yang mengontrol gerakan. Hingga saat ini, belum ada pengobatan yang bisa sepenuhnya menyembuhkan penyakit parkinson.

Parkinson menyebabkan munculnya kerusakan atau gangguan saraf yang memproduksi dopamin, neurotransmitter penting untuk gerakan. Akibat kondisi tersebut, penderita parkinson akan mengalami beberapa gejala seperti tremor, kehilangan kekuatan otot, kehilangan kontrol gerakan, hingga melambatnya gerakan tubuh.

Fungsi dari dopamin untuk inisiasi gerakan, postur tubuh, tonus otak pun juga berpengaruh. Pada pasien parkinson, hormon tersebut berkurang yang bisa terjadi karena produksi yang berkurang, mengalami kerusakan jaringan, atau karena faktor-faktor lain.

Penyakit parkinson ternyata bisa dilakukan pencegahan dengan pola hidup sehat. Namun apabila sudah merasakan gejala paling awal maka bisa diobati sedini mungkin.

"Karena penyakit degeneratif, biasanya memang di usianya juga usia tua yaitu di atas 60 tahun. Tapi sekarang tergeser. Ternyata di usia muda juga banyak," kata Dokter spesialis Neurologi di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono Jakarta, Rizka Ibonita.

Karena usia muda sudah muncul gejalanya maka deteksi dini sangat penting. Penyakit neurodegeneratif memang penyakit yang trennya yaitu chronic progressive atau terjadi dalam waktu panjang, dan akan semakin memburuk.

Ketika seseorang seseorang terkena parkinson, maka hal yang bisa dilakukan adalah upaya menghambat perburukannya menjadi lebih lambat. Tujuannya supaya pasien parkinson itu bisa tetap aktivitas sehari-hari.

"Jika tidak terdeteksi secara dini maka terjadi kronik yang membuat kondisi juga sudah kurang baik, motoriknya kaku, bahkan sampai kontraktur atau pemendekan otot," ucapnya.

Umumnya kondisi tingkat lanjuta akan memunculkan gejala seprti gerakannya sudah semakin lambat dan bicara yang sudah pelo. Rizka mengatakan jika sudah masuk pada kondisi tersebut maka biasanya dengan obat-obatan pun perbaikan tidak langsung cepat.

Cara Deteksi Dini Parkinson

Cara deteksi dini penyakit parkinson bisa diperiksa mulai dari genetik karena penyakit ini bisa menular berdasarkan genetik. Kemudian sering mengalami tremor atau gemetar pada saat istirahat, gerakan menjadi lambat dan kaku.

"Bahkan jangan-jangan belum sampai gejala motorik, karena ada gejala sebelumnya yaitu mudah lupa, susah tidur, air besarnya sulit. Untuk menunda terjadinya parkinson selain obat-obatan bisa memulai dari konsumsi buah, sayur, antioksidan," ujar Rizka.

Konsumsi yang sehat bisa mencegah degeneratif yang terjadinya karena stres oksidatif, radikal bebas. Sekarang banyak zat kimia, polusi, pestisida, dan lain-lain. Itu semua radikal bebas yang akan masuk ke dalam tubuh membuat fungsi sel diturun. Selanjutnya yakni olahraga bisa memperlancar, sirkulasi dari dopamin di tubuh.

Cara Menghambat Perburukan Parkinson

Rizka menjelaskan jika sudah terjadi parkinson, dokter butuh didiagnosis lebih dulu. Untuk menghambat perburukan parkinson, pengobatan yang paling baik adalah dengan mengonsumsi obat bernama levodopa.

Levodopa itu suatu bentuk dopamin buatan yang ketika kita masukkan minum ke dalam tubuh, dia akan dikonversi oleh enzim di tubuh kita menjadi hormon dopamin, yang bisa menambah hormon dopamin asli dari otak.

"Pertama obat-obatan, kita bisa amati dulu respon, sampai dengan seterkontrol apa. Obat-obatnya juga banyak jenisnya, nggak cuma levodopa sebetulnya, ada obat-obatan jenis-jenis lain, yang juga biasanya bisa diresepkan dokter, tergantung klinis pasiennya," jelasnya.

"Tapi memang kalau sudah tidak membaik, biasanya kita evaluasi lagi diagnostiknya, dan terakhir banget sebetulnya pembedahan," pungkasnya. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya