Headline
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
Isu parkir berkaitan dengan lalu lintas dan ketertiban kota.
DIREKTUR Pelayanan Kesehatan Kelompok Rentan Kementerian Kesehatan Imran Pambudi mengatakan lansia di Indonesia menghadapi berbagai masalah kesehatan. Penyakit degeneratif dan penyakit tidak menular yang banyak terjadi termasuk hipertensi, diabetes, dan penyakit jantung.
Berdasarkan Riskesdas 2018 mencatat prevalensi hipertensi pada lansia mencapai 69,5%, diabetes melitus sebesar 6,29%. Sementara itu, prevalensi alzheimer di Indonesia terus meningkat.
Berdasarkan data dari Alzheimer Indonesia, pada tahun 2016 terdapat sekitar 1,2 juta orang yang hidup dengan demensia, termasuk Alzheimer. Angka ini diperkirakan akan meningkat menjadi 2 juta orang pada tahun 2030 dan mencapai 4 juta orang pada tahun 2050.
"Pada lansia juga terjadi penurunan fungsi sensorik antara lain gangguan pendengaran, penglihatan, hingga gangguan penciuman dan perasa," kata Imran saat dihubungi, Minggu (1/6).
Gangguan penglihatan seperti katarak menjadi salah satu gangguan penglihatan paling umum pada lansia. Prevalensi katarak di Indonesia mencapai sekitar 80% pada lansia usia 60 tahun ke atas.
"Degenerasi retina menjadi penyebab utama kebutaan pada lansia di negara maju, dengan prevalensi global sekitar 8,7% pada lansia," ucapnya.
Sementara gangguan pendengaran seperti presbikusis yaitu menurunnya kemampuan mendengar suara frekuensi tinggi. Prevalensinya mencapai 30-50% pada lansia usia 65 tahun ke atas.
"Untuk gangguan penciuman dan perasa berupa penurunan kemampuan mencium dan merasakan makanan dapat memengaruhi nafsu makan dan nutrisi. Prevalensinya diperkirakan sekitar 25% pada lansia usia 70 tahun ke atas," ujar dia.
Ada juga gangguan keseimbangan yang disebabkan menurunnya fungsi vestibular yang meningkatkan risiko jatuh pada lansia. Prevalensinya mencapai 35% pada lansia usia 65 tahun ke atas. (H-3)
Berdasarkan informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, peristiwa itu terjadi pada pukul 15.30 WIB.
STUDI terbaru dari tim peneliti dari Karolinska Institutet di Swedia, menemukan bahwa pola makan dapat berperan penting untuk memperlambat laju munculnya penyakit kronis pada lansia.
Penelitian selama 15 tahun di Swedia membuktikan pola makan sehat dapat memperlambat penuaan dan mengurangi risiko penyakit kronis pada lansia.
Ini merupakan sebuah program sosial kolaboratif untuk mendukung kesehatan mental dan fisik lansia pascapensiun.
Kehidupan seksual setelah usia 50 tahun tetap bisa sehat dan memuaskan. Simak tips menjaga keintiman berikut.
RATUSAN lansia Sekolah Lansia Berdaya (Sidaya) Provinsi Bangka Belitung (Babel) mengikuti prosesi wisuda di Gedung Mahligai Serumpun Sebalai. Jumat (18/7).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved