Headline
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.
PROGRAM Makan Bergizi Gratis (MBG) memunculkan kasus keracunan di berbagai daerah, seperti di Cianjur, Bandung, Tasikmalaya, hingga Bombana. Dietisien dari Rumah Sakit Akademik (RSA) Universitas Gadjah Mada, Leiyla Elvizahro, mengungkapkan para siswa bisa mengenali tanda-tanda makanan yang sudah basi atau tidak higienis.
"Makanan basi sering kali dapat dikenali melalui perubahan bau, tekstur, dan warna," kata Leiyla dalam siaran pers dari Humas UGM, Senin (5/5).
Masyarakat turut diimbau untuk membiasakan diri mencium aroma makanan terlebih dahulu sebelum mengonsumsinya. Deteksi dini lewat pancaindera sering kali cukup untuk mencegah konsumsi makanan yang berisiko.
“Makanan seperti nasi, mi, dan lontong yang kaya karbohidrat akan mudah basi jika disimpan terlalu lama di suhu ruang. Tanda-tandanya antara lain berbau asam, berlendir, atau muncul jamur,” ujarnya.
Sementara, makanan berbahan dasar daging, ikan, dan produk susu menjadi kelompok paling rentan. Tanda-tanda kerusakan pada olahan daging misalnya bisa dikenali dari bau amis menyengat, warna kehijauan, serta tekstur yang berlendir. Untuk sayur dan buah yang busuk dapat dilihat dari bentuknya yang layu, lembek, atau berlendir. Kulit buah juga mengkerut serta timbul jamur berwarna putih atau hijau.
"Susu yang sudah basi akan menggumpal dan mengeluarkan bau asam yang tajam," imbuhnya.
Keracunan massal dalam kasus MBG diduga kuat terkait dengan buruknya penanganan makanan, terutama dalam aspek penyimpanan dan distribusi. Leiyla menggarisbawahi makanan yang disajikan dalam jumlah besar harus memenuhi standar higienitas yang ketat, termasuk pemakaian penutup makanan, penyimpanan di suhu yang tepat, serta kebersihan alat dan tenaga penyaji.
"Faktor lain yang tak kalah penting adalah waktu antara proses masak dan konsumsi. Semakin lama jedanya, semakin tinggi potensi kontaminasi," ungkapnya.
Oleh karena itu, pelaksana MBG harus memastikan distribusi makanan dilakukan secara cepat dan efisien. Jika disimpan lebih dari empat jam tanpa penghangat atau pendingin, risiko pertumbuhan bakteri akan meningkat drastis. Jika dikonsumsi, makanan ini bisa menyebabkan infeksi saluran cerna dan dehidrasi berat. Leiyla menambahkan, bahan pangan hewani harus disimpan di suhu dingin dan dimasak dengan suhu cukup tinggi untuk membunuh bakteri patogen.
Masyarakat juga perlu waspada terhadap makanan yang disajikan secara terbuka karena bisa dikerumuni lalat atau ditangani oleh petugas yang tidak menggunakan sarung tangan. Ia menyarankan, pemerintah lebih selektif memilih tempat makan atau katering, khususnya untuk kegiatan besar seperti MBG. Kredibilitas penyedia makanan bisa menjadi indikator awal apakah proses pengolahan mereka mengikuti standar keamanan pangan.
“Kondisi dapur dan alat masak pun harus menjadi perhatian. Jangan ragu untuk mempertanyakan kebersihan makanan, apalagi jika dikonsumsi bersama-sama dalam jumlah besar,” tuturnya.
Terlanjur Makan
Bagaimana jika sudah terlanjur makan? usahajan tidak panik dan segera mengamati gejala yang muncul. "Jika mengalami muntah, diare lebih dari tiga kali sehari, atau demam, sebaiknya segera mencari pertolongan medis," ucap Leiyla.
Leiyla menyarankan untuk banyak minum air putih guna mencegah dehidrasi dan membantu proses detoksifikasi alami tubuh. Bila gejala tak membaik dalam 24 jam, segera periksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat untuk penanganan lanjutan. Konsumsi probiotik seperti yoghurt, kefir, atau suplemen juga bisa dijadikan salah satu penanganan awal untuk menyeimbangkan mikrobiota usus yang terganggu.
Menurut dia, pemerintah dan pihak penyedia MBG perlu membuat standar operasional yang jelas mengenai pengadaan makanan.
“Paling penting literasi pangan sehat harus menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat agar tidak mudah menjadi korban dari kelalaian pihak lain.”(M-2)
Sejumlah laporan dari lapangan menunjukkan kendala pada aspek cita rasa makanan yang tidak sesuai ekspektasi.
BADAN Gizi Nasional (BGN) melakukan penguatan sistem pengawasan dan tata kelola keuangan guna mencegah penyelewengan dana program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Para siswa penerima manfaat sudah menjalani libur sekolah, pemerintah akan coba merancang tergantung dari kesiapan sekolah.
JUMLAH penerima manfaat Makan Bergizi Gratis (MBG) per 22 Juni 2025 menjangkau 5.208.939 yang terdiri atas beberapa kategori.
Fokus HaqFest tahun ini terkait halal dan keamanan pangan untuk mendorong percepatan program MBG dalam mencapai target.
Badan Gizi Nasional (BGN) mengembangkan sistem pengawasan berlapis. Salah satunya untuk mencegah kejadian seperti keracunan MBG kembali terulang.
MENU pada Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang telah menyebabkan ratusan siswa di SMP Negeri 35 Kota Bandung Jawa Barat (Jabar) mengalami keracunan massal.
KEPALA Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) Taruna Ikrar mengatakan terdapat 12 langkah pencegahan keracunan MBG.
(KPAI) Jasra Putra pemda lebih aktif untuk mengawal program MBG. Ia juga menekankan pentingnya antisipasi apabila terjadi kejadian luar biasa (KLB) keracunan
Peristiwa keracunan makanan pada program Makan Bergizi Gratis (MBG) menyebabkan dinas kesehatan menetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB) di wilayah Bogor.
BADAN Pemeriksa Obat dan Makanan (Badan POM) mencatatkan kasus keracunan makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) sampai saat ini mencapai 17 kejadian di 10 provinsi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved