Headline
AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.
Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.
PEROKOK pasif adalah seseorang yang tidak merokok secara langsung, tetapi menghirup asap rokok dari lingkungan sekitar akibat orang lain yang sedang merokok. Istilah ini juga sering disebut sebagai secondhand smoker.
Perokok pasif sama-sama terancam kesehatannya seperti perokok aktif. Oleh karena itu, menjauh dari asap rokok dan mendorong lingkungan bebas rokok sangat penting untuk kesehatan jangka panjang.
Paparan asap rokok dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah, memicu serangan jantung.
Perokok pasif rentan terkena bronkitis, emfisema, dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
Menghirup asap rokok dalam jangka panjang meningkatkan risiko terkena kanker paru-paru meskipun tidak merokok.
Asap rokok dapat memicu serangan asma atau memperburuk kondisi penderita asma.
Anak-anak dan dewasa yang sering terpapar bisa mengalami batuk kronis, pilek, hingga radang tenggorokan.
Zat kimia dalam asap rokok bisa menyebabkan iritasi kronis dan berisiko kanker di saluran napas atas.
Ibu hamil yang terpapar asap rokok berisiko melahirkan bayi prematur, berat badan lahir rendah, hingga cacat lahir.
Paparan jangka panjang meningkatkan kemungkinan penyumbatan pembuluh darah otak.
Sistem kekebalan tubuh bisa melemah, membuat perokok pasif lebih mudah terkena penyakit.
Asap rokok dapat menyebabkan mata merah, perih, dan hidung tersumbat atau pilek.
Anak-anak yang menjadi perokok pasif lebih rentan terkena infeksi telinga tengah (otitis media).
Paparan asap rokok bisa memengaruhi perkembangan paru-paru dan fungsi kognitif anak.
Bayi yang terpapar asap rokok lebih rentan mengalami sindrom kematian mendadak (Sudden Infant Death Syndrome).
Menjadi perokok pasif sangat berbahaya, terutama bagi anak-anak, bayi, dan ibu hamil. Upaya menghindari lingkungan dengan asap rokok sangat penting untuk menjaga kesehatan diri sendiri dan orang tercinta. (Z-4)
Rokok tidak hanya membunuh perokok aktif, tetapi juga mengancam nyawa perokok pasif yang menghirup asapnya. Meskipun tidak merokok, mereka tetap terpapar zat beracun yang memicu penyakit.
Asap rokok mengandung lebih dari 7.000 zat kimia berbahaya, termasuk nikotin, karbon monoksida, dan zat karsinogen yang bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
Seto sangat menyayangkan adanya gerakan industri rokok dan tembakau yang tetap gencar melakukan kegiatan yang bertujuan mempromosikan produk tembakau dan rokok elektronik.
Saat ini masih banyak anak muda yang tidur setelah pukul 22.00 WIB sehingga kerap kali terpapar iklan rokok.
BALITA yang menjadi perokok pasif, yaitu menghirup asap rokok secara langsung ataupun residu rokok yang tertempel pada benda-benda, rentan mengalami gangguan tumbuh kembang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved