Headline
Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.
DOKTER spesialis obstetri dan ginekologi Ardiansjah Dara Sjahruddin menyampaikan pentingnya ibu hamil menerapkan pola makan bergizi seimbang untuk mencegah munculnya diabetes selama kehamilan.
Dalam acara diskusi, dikutip Rabu (23/4), Ardiansjah Dara Sjahruddin mengatakan, pendapat bahwa ibu hamil harus menambah porsi makan menjadi dua kali lipat dari porsi normal untuk mendukung pertumbuhan janin tidaklah tepat.
"Makan dua porsi itu tidak tepat, yang tepat adalah menjaga pola makan dengan nutrisi seimbang," kata dokter yang tergabung dalam Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) itu.
"Dan setiap orang berbeda, itulah gunanya kontrol ke dokter," tambahnya.
Ia menyampaikan bahwa diabetes berpeluang terjadi pada ibu hamil yang tidak menerapkan pola makan sehat, termasuk pada ibu hamil yang tidak memiliki riwayat diabetes dalam keluarga.
Menurut dia, penerapan pola makan yang tidak sehat bisa menyebabkan kenaikan berat badan signifikan pada ibu hamil dan kondisi yang demikian dapat memicu munculnya diabetes.
"Kalau sampai berat badan berlebihan, biasanya ada potensi kencing manis (diabetes), kalau ibunya sudah kencing manis, bisa terjadi kematian janin di dalam rahim," kata Dara.
Oleh karena itu, ibu hamil harus memperhatikan pola makan dan asupan gizi untuk mencegah munculnya masalah kesehatan.
Dara menganjurkan ibu hamil menerapkan pola makan dengan nutrisi seimbang, mengonsumsi beragam makanan untuk memenuhi kebutuhan zat gizi makro seperti karbohidrat, protein, lemak, dan serat serta zat gizi mikro seperti vitamin dan mineral.
Menurut dia, ibu hamil sebaiknya mengonsumsi lebih banyak makanan sumber protein, yang disebut sebagai zat pembangun.
Protein dibutuhkan untuk membangun dan memperbaiki jaringan tubuh, penting untuk kesehatan ibu, dan pertumbuhan janin.
"Kalau kita makan satu piring, itu bisa disiapkan 50%-nya terdiri dari protein, 25%-nya karbohidrat, lalu 25%-nya serat," kata Dara.
Ia juga menganjurkan ibu hamil untuk memperhatikan pemenuhan kebutuhan zat gizi mikro, termasuk asam folat, zat besi, kalsium, dan macam-macam vitamin.
Ibu hamil bisa berkonsultasi dengan dokter dan petugas kesehatan untuk mendapatkan rekomendasi perihal pemenuhan kebutuhan zat gizi mikro sesuai dengan usia kehamilan. (Ant/Z-1)
Keadaan ini ditandai dengan peningkatan tekanan darah selama kehamilan, yang memerlukan pengawasan ketat. Penanganan yang baik dapat menghindari masalah serius
AKTRIS Erika Carlina memberikan kabar mengejutkan bahwa dirinya sedang hamil 9 bulan di luar nikah.
Melalui unggahan di Instagram, bintang drama My Beautiful Bride dan Boys Over Flowers ini mengumumkan bahwa dirinya tengah mengandung anak kedua
Suplementasi asam folat sebesar 0,8 miligram bagi ibu hamil terbukti secara ilmiah dapat mengurangi secara signifikan risiko berbagai cacat lahir.
Intervensi, salah satunya melalui tenaga kesehatan seperti bidan, menjadi kunci dalam upaya memutus mata rantai permasalahan stunting.
KETIKA memasuki masa kehamilan, beberapa ibu hamil pasti akan mengalami banyak perubahan yang terjadi pada tubuh. Perubahan tubuh ibu hamil tidak hanya terlihat pada perut.
Penelitian menunjukkan ibu-ibu di Indonesia lebih dari 30%-40% anemia yang berdampak pada lemahnya imunitas tubuh.
Saat ibunya diimunisasi maka zat antibodi-nya akan bisa masuk melalui plasenta dan saluran tali pusar ke si bayi
Masalah stunting di Indonesia belum kunjung reda. Namun, infeksi tersembunyi seperti Respiratory Syncytial Virus (RSV) ternyata bisa memicu lahirnya bayi stunting.
Pajanan rokok pada ibu hamil berdampak risiko stunting seperti kelahiran bayi dengan berat badan rendah (BBLR) hingga zat berbahaya yang dapat menghambat pertumbuhan janin.
Mengonsumsi makanan seperti ikan yang kaya omega-3 dapat membantu perkembangan otak dan mata janin.
Rokok tidak hanya berbahaya bagi kesehatan para perokok, tetapi juga bagi kesehatan orang-orang di sekeliling mereka.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved