Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
MENTERI Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto siap mendukung kolaborasi bidang pendidikan tinggi, sains, dan teknologi antara Indonesia dan Bulgaria. Hal ini disampaikan Menteri Brian saat menerima kunjungan kehormatan Duta Besar Bulgaria untuk Indonesia, Tanya Dimitrova, Senin (17/3).
Dalam pertemuan tersebut, keduanya membahas berbagai peluang kerja sama antara Indonesia dan Bulgaria, khususnya di bidang pendidikan tinggi, sains, dan teknologi. Brian menegaskan bahwa di bawah arahan Presiden Prabowo Subianto, Kemdiktisaintek mempunyai peran penting untuk mendorong industri berbasis teknologi dan inovasi sebagai fondasi pertumbuhan ekonomi masa depan.
Berbagai kolaborasi yang direncanakan mencakup program kerja sama antaruniversitas (U to U), penelitian bersama, program pertukaran, peningkatan kapasitas, serta berbagi informasi terkait praktik terbaik. Salah satu referensi utama adalah program Operational Programme "Science and Education for Smart Growth" (OP SESG) yang telah diterapkan diBulgaria.
“Kami berharap dapat menjalin kolaborasi antaruniversitas. Kami menyambut baik program seperti kunjungan profesor dari Bulgaria ke Indonesia, serta kemungkinan program gelar bersama (joint degree). Kami juga berharap dapat mengirim mahasiswa Indonesia ke Bulgaria,” ujar Brian dilansir dari keterangan resmi, Selasa (18/3).
Sebagai tindak lanjut, Brian mengusulkan skema pendanaan bersama bagi penelitian kolaboratif antara kedua negara. “Dari Indonesia, kami akan menyediakan pendanaan, begitu pula dari Bulgaria. Namun, antar kedua negara harus melakukan riset bersama dan mempublikasikan hasilnya,” ujar Brian.
Kolaborasi ini diharapkan tidak hanya berfokus pada pertukaran mahasiswa, tetapi juga menciptakan pendanaan bersama bagi penelitian yang lebih berkelanjutan. “Dengan skema ini, profesor dari kedua negara bisa dipasangkan sesuai bidangnya, sehingga penelitian yang dihasilkan akan lebih berdampak,” tambahnya.
Duta Besar Tanya Dimitrova menyambut baik gagasan-gasan Menteri Brian, dan menyebutkan bahwa Indonesia dan Bulgaria telah bekerja sama melalui program Erasmus+, yang memungkinkan berbagai universitas menjalankan proyek, pertukaran mahasiswa, serta pertukaran profesor.
Duta Besar Tanya juga menyoroti potensi besar kerja sama di bidang teknologi informasi (IT) dan digitalisasi. “Presiden Anda ingin mengembangkan teknologi, IT, dan digitalisasi. Saya melihat ada banyak potensi untuk itu,” ujarnya.
Bulgaria sendiri dikenal sebagai negara dengan industri IT yang maju dan memiliki jumlah pekerja perempuan di bidang IT terbanyak di Uni Eropa.
Dengan adanya potensi kolaborasi tersebut, diharapkan dapat memberikan manfaat berkelanjutan bagi pengembangan pendidikan tinggi, sains, dan teknologi di Indonesia dan Bulgaria dan mendukung kepentingan nasional Indonesia. (Des/I-1)
Melalui peta jalan yang terarah, Brian optimistis bahwa di masa depan, industri-industri berbasis sains dan teknologi bisa dilahirkan.
Kemendiktisaintek meluncurkan Beasiswa Program Doktor untuk Dosen Indonesia (PDDI) yang menjadi bagian dari implementasi Asta Cita.
Brian Yuliarto mengimbau para rektor untuk berdialog langsung dengan mahasiswa, membuka ruang diskusi, dan menyampaikan dengan transparan bahwa tidak ada penaikan UKT.
Tantangan dalam dunia pendidikan tinggi, sains dan teknologi semakin kompleks, sehingga diperlukan kebijakan yang progresif dan berorientasi pada masa depan.
Kepemimpinan Mendiktisaintek yang baru diharapkan dapat mendorong sinergi antara lembaga riset dan perguruan tinggi dalam ekosistem riset dan inovasi.
KEMENTERIAN Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi mendorong agar para dosen dari perguruan tinggi dapat bekerja sama dengan CEO demi memahami kebutuhan industri.
Menurut Mendikti-Saintek, anak muda memiliki kekuatan besar mengubah masa depan bangsa. Mahasiswa ialah kelompok elite yang memiliki peluang untuk mendorong percepatan kemajuan bangsa.
UNIVERSITAS Terbuka (UT) meneguhkan langkah strategisnya sebagai pelopor pendidikan tinggi digital, terbuka, dan jarak jauh (PTTJJ) di Indonesia melalui peresmian dua ikon baru.
Ide penelitian itu akan ditampung dan dikurasi. Sehingga ketika dana dikucurkan, mahasiswa dapat menyalurkan ide riset, peneltian mereka.
MENTERI Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi Brian Yuliarto mengatakan upaya penguasaan riset jadi tanggung jawab bersama.
Mendiktisaintek menyayangkan turunnya minat belajar di bidang STEM (sains, teknologi, teknik, dan matematika), padahal bidang ini menjadi tulang punggung kemajuan iptek.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved