Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
LEBIH dari setengah populasi dunia diprediksi akan mengalami kelebihan berat badan atau obesitas pada tahun 2050.
Studi terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal kesehatan global memperkirakan sekitar 3,8 miliar orang dewasa akan menghadapi kondisi ini, sementara hampir sepertiga anak-anak dan remaja juga berisiko mengalami masalah serupa.
Berbagai faktor utama mendorong peningkatan kasus obesitas secara global, di antaranya:
Pola makan tidak sehat: Konsumsi tinggi lemak dan gula yang berlebihan.
Gaya hidup sedentari: Kurangnya aktivitas fisik akibat kebiasaan duduk berjam-jam.
Faktor genetik: Pengaruh metabolisme tubuh terhadap kenaikan berat badan.
Dominasi makanan cepat saji: Peningkatan konsumsi junk food dan minuman manis.
Obesitas bukan sekadar masalah penampilan, tetapi juga pemicu utama berbagai penyakit serius, seperti:
Penyakit jantung dan hipertensi
Diabetes tipe 2
Stroke
Osteoartritis
Beberapa jenis kanker, seperti kanker payudara dan usus besar
Di Indonesia, tren obesitas terus meningkat dalam beberapa dekade terakhir. Data Kementerian Kesehatan RI menunjukkan bahwa 1 dari 3 orang dewasa mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.
Obesitas dapat diukur menggunakan Indeks Massa Tubuh (IMT):
IMT = berat badan (kg) / (tinggi badan (m) x tinggi badan (m))
Kategori IMT menurut WHO:
Di bawah 18,5: Berat badan kurang
18,5 – 24,9: Berat badan normal
25 – 29,9: Kelebihan berat badan
30 atau lebih: Obesitas
Semakin tinggi IMT seseorang, semakin besar risiko penyakit terkait obesitas.
Mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat adalah kunci utama untuk mencegah obesitas. Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan:
Menerapkan pola makan sehat: Kurangi konsumsi makanan tinggi lemak dan gula, serta perbanyak sayur, buah, dan protein sehat.
Rutin berolahraga: Lakukan aktivitas fisik seperti berjalan, bersepeda, atau berenang minimal 30 menit per hari.
Mengontrol porsi makan: Hindari makan berlebihan dan kebiasaan makan larut malam.
Mengurangi konsumsi makanan olahan: Batasi makanan kemasan dan minuman tinggi kalori.
Memantau berat badan secara rutin: Agar dapat segera mengambil tindakan jika terjadi kenaikan signifikan.
Lonjakan obesitas global yang diperkirakan akan melampaui setengah populasi dunia pada 2050 menjadi alarm serius. Jika tidak ditangani, dampaknya bukan hanya pada individu tetapi juga membebani sistem kesehatan global.
Oleh karena itu, menerapkan pola hidup sehat dan aktif adalah langkah krusial untuk mencegah risiko obesitas di masa depan. (Hello Sehat/Alodokter/Kementerian Kesehatan RI/KlikDokter/Z-10)
Konsumsi mangga secara teratur dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan melawan peradangan pada orang dewasa yang kelebihan berat badan dengan peradangan kronis tingkat rendah.
Perlemakan hati atau fatty liver disease adalah kondisi medis yang terjadi akibat penumpukan lemak berlebih di dalam hati. Kondisi ini sering kali tidak menunjukkan gejala yang jelas
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved