Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Tren #KaburAjaDulu Dinilai tak akan Mengancam Populasi

Akmal Fauzi
17/2/2025 23:22
Tren #KaburAjaDulu Dinilai tak akan Mengancam Populasi
ilustrasi(freepik)

SEKRETARIS Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN Budi Setiyono menyatakan tren #KaburAjaDulu tidak akan mengancam populasi. Tren #KaburAjaDulu ramai di media sosial mengajak WNI untuk menetap di luar negeri akibat situasi politik hingga ekonomi di Indonesia yang tak menentu. 

Budi mengatakan tren tersebut hanya sekadar luapan sesaat. Dia menilai banyak masyarakat belum mengetahui tentang prosedur panjang yang perlu ditempuh apabila ingin menjadi penduduk tetap di luar negeri.

“Saya kira tidak sampai sejauh itu, kecil kemungkinan untuk jadi ancaman penurunan populasi. Migrasi ke negara lain secara besar-besaran bukan suatu perkara mudah karena hanya orang yang memiliki kualifikasi tertentu yang dibutuhkan suatu negara bisa mendaftar visa kunjungan atau menjadi permanent resident (penduduk tetap) di suatu negara,” kata Budi seperti dikutip Antara, Senin (17/2). 

Budi menegaskan saat ini pemerintahan di bawah Presiden Prabowo Subianto-Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka tengah bekerja keras melakukan penyesuaian anggaran agar program-program yang dijalankan dapat berjalan lebih efektif, optimal, dan tepat sasaran kepada masyarakat, utamanya para generasi muda.

“Pemerintah di bawah Presiden Prabowo justru sedang bekerja keras untuk menata masa depan generasi muda sebaik-baiknya. Kita justru sedang lakukan rightsizing (penyesuaian) anggaran agar pemerintahan berjalan lebih efektif dan program-programnya bermanfaat optimal bagi rakyat, jelas dan gamblang perintah Pak Presiden itu,” paparnya.

Namun, menurutnya masyarakat perlu melihat tren #KaburAjaDulu dari sisi positif, karena fenomena brain drain yang muncul karena banyak generasi muda terdidik dan berbakat memilih untuk bekerja atau belajar di luar negeri justru dapat meningkatkan devisa negara.

“Itu (brain drain) justru akan memperluas diaspora, dan jejaring internasional, yang tentu saja bisa bermanfaat bagi negara,” ucapnya.

Kemendukbangga/BKKBN akan menanggapi fenomena tersebut sebagai masukan untuk bekerja lebih keras dalam rangka peningkatan kualitas SDM dan mengintegrasikan kebijakan kependudukan dengan ketenagakerjaan agar pengangguran berkurang.

“Kami juga melaksanakan berbagai program untuk meningkatkan kualitas pendampingan bagi anak muda (terutama generasi Z) dalam menghadapi tantangan sehingga tidak perlu meninggalkan negara untuk mencapai impian mereka,” tuturnya. (Ant/P-5)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akmal
Berita Lainnya