Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Asam Urat bukan Disebabkan oleh Gaya Hidup, Benarkah?

Putri Rosmalia Octaviyani
17/2/2025 12:46
Asam Urat bukan Disebabkan oleh Gaya Hidup, Benarkah?
Ilustrasi dokter memeriksa seorang pasien yang mengalami asam urat.(Dok. MI)

PENYAKIT asam urat terjadi akibat adanya penumpukan kristal monosodium urate di sekitar sendi. Seseorang yang menderita asam urat akan merasakan sakit di beberapa bagian, terutama di persendian.

Penumpukan kristal monosodium urate di sekitar sendi pada penyakit asam urat itu disebabkan oleh tingginya kadar asam urat dalam darah (hiperurisemia).

Selama ini, masyarakat awam menganggap penyebab utama penyakit asam urat adalah karena gaya hidup, khususnya pola makan yang tidak sehat. Beberapa makanan kerap disebut sebagai penyebab utama penyakit asam urat, seperti jeroan dan sayuran hijau.

Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes), beberapa makanan yang mengandung kadar purin tinggi memang bisa memicu penyakit asam urat. Misalnya seperti jeroan, daging merah, seafood, kacang-kacangan, dan makanan laut. Namun, sebenarnya penyebab asam urat ada berbagai macam, bukan hanya dari makanan.

Berikut ini beberapa penyebab asam urat:

  • Konsumsi alkohol: Terutama minuman keras dan bir
  • Obesitas: Berat badan berlebih meningkatkan produksi asam urat
  • Faktor genetik: Beberapa orang memiliki kecenderungan genetik untuk menghasilkan asam urat lebih banyak
  • Gagal ginjal: Ginjal tidak mampu menyaring limbah dengan efektif
  • Medikasi tertentu: Diuretik, obat antihipertensi, dan aspirin
  • Stres: Stres dapat meningkatkan risiko peradangan yang memperparah gejala asam urat
  • Cedera atau operasi: Peradangan pada luka atau bekas operasi dapat memicu peradangan pada sendi yang terkena asam urat

Bukan karena Gaya Hidup

Di antara berbagai penyebab asam urat tersebut, sebuah penelitian terbaru menyebutkan bahwa sebenarnya gaya hidup bukan penyebab utama penyakit asam urat. Faktor genetik disebut memiliki peranan yang lebih besar terhadap munculnya penyakit asam urat pada seseorang.

Tim peneliti dari berbagai universitas internasional mengungkapkan peran faktor genetik pada penyakit asam urat. Mereka menyebutkan bahwa dari hasil penelitiannya, orang dengan kondisi genetik tertentu memiliki risiko menderita asam urat lebih besar.

Ahli epidemiologi dari University of Otago, Selandia Baru, Tony Merriman, mengatakan asam urat adalah penyakit kronis yang memiliki dasar genetika kuat. Karena itu, penyakit asam urat bukan sepenuhnya kesalahan penderita seperti dari gaya hidup.

Hanya Mitos

Merriman mengatakan, isu bahwa asam urat sepenuhnya disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat hanyalah sebuah mitos.

Ia mengatakan, para peneliti telah menemukan fakta bahwa faktor genetik berperan dalam setiap tahap proses tersebut, terutama dalam hal bagaimana sistem kekebalan tubuh bereaksi terhadap kristal dan bagaimana tubuh mengatur distribusi asam urat.

Penelitian tersebut dilakukan dengan menganalisis data genetik dari 2,6 juta orang yang berasal dari 13 kelompok data DNA berbeda. Dari jumlah tersebut, 120.295 orang teridentifikasi memiliki masalah asam urat.

Meski memberikan wawasan baru, Merriman tak menampik bahwa penelitian tersebut masih terbatas. Mayoritas data yang digunakan berasal dari individu dengan keturunan Eropa, dan sebagian besar informasi diperoleh dari laporan pribadi penderita, bukan dari diagnosis klinis.

(H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya