Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
YAYASAN Kanker Anak Indonesia (YKAI) bersama Satkar Ulama Indonesia (SUI) menggelar 'Charity Run SUI 2025' yang diikuti sekitar 1000 peserta di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (16/2/25).
Melalui keterangannya hari ini,Ketua Umum SUI, Idris Laena dalam sambutan pembukanya mengatakan, kegiatan charity run (lari amal) merupakan salah satu bentuk dukungan SUI kepada YKAI yang selama ini terus mengobati dan merawat anak-anak penderita kanker.
"Charity Run bukan hanya tentang berlari juga berbagi harapan dan dukungan bagi anak-anak yang sedang berjuang melawan kanker," ujarnya.
Seperti diketahui, SUI merupakan organisasi kemasyarakat (ormas) yang berdiri sejak tahun 70-an hingga kini. "Karena SUI juga berkecimpung dalam kegiatan sosial kemasyarakatan mendukung YKAI menggelar kegiatan ini, sebagai bagian dari peringatan Hari Kanker Sedunia," kata Idris Laena.
Menjawab wartawan tentang kegiatan ini apalah akan digelar rutin setiap tahun, pengusaha kelahiran Riau tersebut mengatakan, akan diupayakan. Karena kegiatan tersebut baik untuk membuka wawasan masyarakat tentang penyakit kanker dan metode pengobatan kanker yang benar.
"Harapan itu selalu ada. Karena itu, jangan putus asa ketika divonis kanker. Lakukan pengobatan sesuai prosedur dan jangan lupa berdoa kepada Tuhan untuk diberi kesembuhan," tandasnya.
Ketua Penyelenggara Charity Run SUI Jaksel 2025 yang juga Ketua Satkar Ulama DPD Jakarta Selatan, Arief Taufik Wijaya mengatakan, keterlibatan SUI dalam kegiatan ini karena penanganan kanker pada anak merupakan tanggung jawab seluruh pihak, tak hanya bidang kesehatan.
Kegiatan diikuti lebih dari 2.000 orang yang terbagi dalam 2 kategori yaitu 5K dan 3K untuk peserta anak-anak. Dari kegiatan tersebut terkumpulkan dana sebanyak Rp78 juta yang akan disalurkan ke YKAI untuk mendukung pengobatan dan perawatan anak-anak penderita kanker.
Penyakit kanker tidak hanya dapat terjadi pada orang dewasa, namun juga dapat terjadi pada anak-anak. Kanker pada anak adalah penyakit yang dapat diobati serta dapat diupayakan mencapai kesembuhan walaupun tidak jarang harus berakibat pada dikorbankan sebagian dari organ tubuh pada anak yang mengalami kanker.
Sebagaimana diketahui, pengobatan kanker pada anak bukanlah suatu upaya untuk memperpanjang umur semata, tetapi bagaimana mencapai kesembuhan dari kanker.
Dari banyak literatur disebutkan, kemungkinan sembuh dari kanker pada anak sangat bergantung pada jenis kanker, tingkat pertumbuhan kanker pada saat pertama kali ditemukan, dan waktu mulai pengobatan.
Berbeda dengan anak-anak lain yang aktif bermain dan belajar, pada anak penderita kanker, aktivitas belajar dan bermain akan berkurang karena proses terapi yang dijalani agar pertumbuhan kanker tidak menyebar ke organ tubuh yang lain.
Hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) 2013 menunjukkam prevalensi kanker pada anak usia 0-14 tahun adalah sekitar 16.291 kasus tiap tahunnya. Dan lebih dari 50 persen kasus kanker pada anak yang datang ke fasilitas kesehatan sudah dalam keadaan stadium lanjut.
Padahal apabila dapat terdeteksi secara dini, kanker pada anak dapat disembuhkan dengan pengobatan dan terapi yang baik.(H-2)
Pementasan teater ini dilakukan oleh YAI yang sudah 13 tahun aktif mengadakan penyuluhan kanker anak di berbagai daerah di seluruh Indonesia.
Setiap kulkas diubah menjadi kanvas seni, membawa pesan tentang harapan, kekuatan, dan keceriaan bagi para anak pejuang kanker melalui tema Food for Hope.
Tantangan penanganan kanker anak adalah masih terjadinya kesenjangan keberadaan fasilitas kesehatan yang melayani kanker anak di Indonesia.
Kami mengumpulkan dana yang dapat digunakan untuk mendukung upaya penanganan dan pengobatan kanker anak di Indonesia
KETUA Yayasan Pita Kuning Anak Indonesia (Pita Kuning) Tyas Amalia mengatakan anak dengan penyakit kanker sering mengalami perundungan atau bullying di lingkungannya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved