Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
KANKER merupakan salah satu penyakit serius di dunia. Penyakit ini bisa menyerang siapa saja, termasuk anak-anak.
Yayasan Anyo Indonesia (YAI) dan Yayasan Cahaya Perempuan & Budaya Indonesia menghadirkan Simfoni Suara-Suara Tak Terdengar, pementasan teater yang diisi oleh pejuang kanker anak untuk mengajak semua pihak peduli terhadap penyakit ini.
Pementasan teater ini dilakukan oleh YAI yang sudah 13 tahun aktif mengadakan penyuluhan kanker anak di berbagai daerah di seluruh Indonesia.
YAI menggandeng Yayasan Cahaya Perempuan & Budaya Indonesia untuk menampilkan teater yang akan diisi oleh anak-anak pejuang kanker sebagai metode pendidikan dan penguatan masyarakat.
“Pementasan teater ini menampilkan para penyintas kanker anak dan orangtua dari penyintas kanker anak. Kami ingin menampilkan suara-suara mereka yang tidak pernah didengar oleh orang dan ingin perlihatkan perjuangan mereka," ujar Pendiri Yayasan Anyo Indonesia (YAI) Pinta Panggabean saat konferensi pers pementasan teater di Jakarta Selatan, Rabu (12/2).
Pementasan teater ini dilakukan dengan cara melihat langsung dan mengamati bagaimana anak-anak pejuang kanker survive untuk kesembuhan mereka.
“Saya tinggal bersama dengan pejuang kanker anak untuk melihat bagaimana kehidupan mereka dan menumbuhkan kepedulian. Hal ini saya bisa merasakan kekhawatiran seorang ibu tentang penyakit anaknya. Ini menjadi proses kreatif saya untuk membuat pementasan teater ini,” ujar Lena Simanjuntak, pimpinan produksi, sutradara dan penulis naskah Simfoni Suara-Suara Tak Terdengar.
Salah satu pemain teater, Herri Ketaren menambahkan, pementasan teater ini bisa membagikan kisah keluarga yang mengalami pergumulan karena kanker anak.
“Saya selama ini awalnya sebagai penonton yang melihat sebuah keluarga mengalami pergumulan yang berat mengenai kanker anak. Yang awalnya menjadi penonton sekarang menjadi peduli kanker anak,” ujar Herri.
“Proses ini memunculkan kepedulian saya dan banyak sekali pelajaran yang saya ambil. Bagaimana sebuah keluarga mengalami tantangan yang besar dalam jenis-jenis penyakit kanker anak. Dari pementasan ini, saya belajar bagaimana anak-anak pejuang kanker menjadi penguat untuk keluarganya,” sambung Herri.
Dari hasil pementasan teater ini, YAI dan Yayasan Cahaya Perempuan & Budaya Indonesia mengajak masyarakat untuk mendukung tantangan WHO melalui GICC (Global Initiavite for Childhood Cancer) agar harapan hidup anak-anak penyintass kanker di Indonesia bisa meningkat dari 20% (kondisi saat ini) menjadi 60% pada 2030. (Z-1)
Peran dominan ibu penting diterapkan terutama bagi anak yang diasuh dalam lingkup keluarga lebih besar melibatkan nenek, kakek, atau pengasuh lainnya.
Program pemeriksaan kesehatan gratis sebaiknya menjangkau anak usia sekolah yang bersekolah maupun tidak bersekolah di wilayah perkotaan sampai daerah terpencil.
Masih maraknya kebiasaan konsumsi kental manis sebagai minuman susu anak dan balita oleh masyarakat diperkuat oleh sejumlah riset dan penelitian yang dilakukan kalangan akademisi.
Penelitian menunjukkan ibu-ibu di Indonesia lebih dari 30%-40% anemia yang berdampak pada lemahnya imunitas tubuh.
Roblox merupakan platform gim daring yang memungkinkan pengguna, termasuk anak-anak, untuk memainkan dan membuat gim sendiri.
Saat ibunya diimunisasi maka zat antibodi-nya akan bisa masuk melalui plasenta dan saluran tali pusar ke si bayi
Penelitian terbaru tunjukkan olahraga aerobik 45 menit dapat mengatur hormon adipokina dan bantu melawan kanker serta penyebarannya.
Berbicara mengenai kanker, dikutip dari laman Alodokter kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan sel yang tumbuh tidak normal dan tidak terkendali di dalam tubuh.
BANYAK pasien kanker mengeluhkan rasa lelah luar biasa yang tak kunjung hilang, meski sudah cukup tidur dan beristirahat atau kelelahan akibat kanker
Berdasarkan data Indonesian Pediatric Cancer Registry, tercatat sebanyak 6.623 kasus kanker pada anak selama kurun waktu 2020 hingga 2024.
Perlunya kolaborasi menyeluruh dalam membangun ekosistem layanan kanker payudara yang lebih manusiawi, menyentuh aspek medis, dan psikososial.
Para ilmuwan mengembangkan sistem kecerdasan buatan yang merevolusi imunoterapi kanker.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved