Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

BNPB: Waspada Bencana Susulan di Tengah Cuaca Ekstrem

Atalya Puspa
15/2/2025 13:17
BNPB: Waspada Bencana Susulan di Tengah Cuaca Ekstrem
Petugas memindahkan barang pascabanjir di Kantor Dinas Kesehatan, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Kamis (13/2/2025).(ANTARA/HASRUL SAID )

SEJUMLAH wilayah di Indonesia mengalami bencana banjir, tanah longsor, serta cuaca ekstrem yang mengakibatkan kerusakan infrastruktur dan dampak sosial bagi masyarakat. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam pemaparannya menyampaikan bahwa intensitas hujan yang tinggi serta kondisi geografis beberapa daerah menjadi faktor utama dalam kejadian bencana ini. 

Di Provinsi Jawa Tengah, tanah longsor yang terjadi di Kabupaten Banjarnegara pada Senin (20/1) mengakibatkan 16 rumah dan satu fasilitas pendidikan rusak. “Upaya tanggap darurat telah dilakukan, tetapi potensi hujan lebat masih menjadi perhatian utama karena bisa memicu longsor susulan,” ujar Abdul Muhari. 

Selain itu, banjir yang melanda Kabupaten Grobogan pada Kamis (13/2) menggenangi rumah-rumah warga dan sejumlah ruas jalan. BPBD setempat terus berkoordinasi dengan pihak desa untuk memastikan langkah penanganan yang optimal.

Sementara itu, di Jawa Timur, hujan lebat disertai angin kencang melanda Kabupaten Sidoarjo dan Kota Surabaya pada Kamis (13/2), menyebabkan pohon tumbang serta kerusakan rumah. 

“Kami telah berkoordinasi dengan BPBD untuk menyalurkan bantuan awal berupa terpal dan sembako bagi warga terdampak,” jelas Abdul Muhari. Warga yang terdampak kini mulai melakukan perbaikan rumah dan usaha mereka yang rusak akibat bencana tersebut.

Di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Kabupaten Kupang mengalami tanah longsor pada Rabu (8/2), yang mengakibatkan 65 KK mengungsi dan beberapa rumah mengalami kerusakan berat. 

“Yang menjadi tantangan saat ini adalah akses ke lokasi terdampak, karena ada 31 KK yang masih terisolasi akibat sungai yang meluap,” kata Abdul Muhari. 

Upaya penanganan terus dilakukan dengan prioritas pada distribusi logistik dan pemenuhan kebutuhan dasar pengungsi.

Di Sulawesi Selatan, Kabupaten Maros dilanda banjir pada Selasa (11/2), yang menggenangi 14 kecamatan dan 66 desa. Banjir ini menyebabkan 2 korban meninggal dunia dan satu orang masih dalam pencarian. 

“Dampaknya sangat luas, dengan lebih dari 185.279 jiwa terdampak langsung dan 3.451 hektare lahan persawahan yang terendam,” ungkap Abdul Muhari. 

Jalan utama yang menghubungkan Makassar dengan Maros juga mengalami gangguan akibat genangan air. Saat ini, meskipun banjir mulai surut, evakuasi masih berlangsung karena curah hujan diprediksi tetap tinggi hingga Kamis (20/2).

Dengan situasi bencana yang terus berkembang, BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana susulan. 

“Kami akan terus memberikan informasi terkini melalui saluran resmi dan berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk memastikan upaya pemulihan berjalan efektif,” pungkas Abdul Muhari. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya