298 Bencana di Awal 2025, Banjir dan Longsor Mendominasi

Atalya Puspa
06/2/2025 15:54
298 Bencana di Awal 2025, Banjir dan Longsor Mendominasi
Warga membersihkan halaman rumahnya dari lumpur akibat banjir di Kecamatan Kendit, Situbondo, Jawa Timur(ANTARA FOTO/Seno)

MEMASUKI tahun 2025, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 298 kejadian bencana di seluruh Indonesia hingga 1 Februari. Kepala BNPB, Suharyanto, mengungkapkan bencana hidrometeorologi basah seperti banjir dan tanah longsor mendominasi kejadian bencana pada awal tahun ini.

Ia menambahkan bahwa bencana yang tercatat adalah kejadian-kejadian yang memerlukan intervensi BNPB setelah pemerintah daerah menetapkan status tanggap darurat. 

“Tentu saja yang dicatat oleh BNPB adalah bencana-bencana yang pemerintah daerah meminta untuk dibantu, jadi menetapkan status tanggap darurat. Nah bencana-bencana kecil yang diatasi sendiri oleh pemerintah provinsi, kabupaten, kota dan di bawahnya, ini tidak tercatat di BNPB,” jelas Suharyanto dalam rapat dengar pendapat Komisi VIII dengan BNPB, Kamis (6/2). 

Bencana hidrometeorologi basah menjadi sorotan utama di awal 2025. BNPB mencatat banjir sebagai bencana paling sering terjadi, diikuti oleh tanah longsor dan cuaca ekstrem.

“Untuk di 2025 yang menonjol adalah bencana hidrometeorologi basah, ini rata-rata dari banjir, kami mencatat ada 242 kejadian, tanah longsor ada 30 kejadian, dan cuaca ekstrem ada 22 kejadian,” ungkap Suharyanto.

Dominasi bencana hidrometeorologi ini menunjukkan bahwa musim hujan masih menjadi tantangan besar bagi berbagai wilayah di Indonesia. Banjir yang merendam permukiman, merusak infrastruktur, dan memaksa ribuan warga mengungsi, terus menjadi masalah tahunan yang memerlukan penanganan serius.

Suharyanto menekankan bahwa angka ini menunjukkan tingginya kerentanan Indonesia terhadap berbagai jenis bencana alam. “Artinya memang seperti yang Bapak Ketua tadi sampaikan, Indonesia ini memang sangat rentan terkait dengan kejadian bencana,” katanya.

Selain bencana hidrometeorologi, bencana geologi seperti gempa bumi dan erupsi gunung berapi juga berpotensi terjadi, meski belum mendominasi pada awal tahun ini. BNPB terus memantau perkembangan untuk memastikan respons cepat terhadap situasi darurat di berbagai daerah. (Ata/M-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya