Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Di Bumi, kita terbiasa dengan langit biru cerah di dunia kita. Setiap planet di tata surya kita memiliki warna langit yang unik, namun beberapa di antaranya mirip satu sama lain. Yang menentukan warna langit sebuah planet adalah komposisi kimianya dan sudut di mana sinar matahari mengenai atmosfer. Apa warna langit di setiap planet?
Warna langit setiap planet ternyata berbeda-beda. Perbedaan tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti komposisi kimia dan sudut di mana sinar matahari mengenai atmosfer. (World Atlas/E-3)
Tahukah kamu, planet terkecil di tata surya, Merkurius, kemungkinan memiliki lapisan berlian raksasa di bawah permukaannya?
3I/ATLAS memiliki perbedaan dibandingkan dengan dua objek antarbintang sebelumnya, 1I/'Oumuamua dan 2I/Borisov, dalam hal ukuran yang lebih besar dan usia yang lebih lanjut.
Merkurius, planet terkecil dan terpanas di tata surya, mungkin menyimpan harta tersembunyi luar biasa: lapisan berlian raksasa setebal 17 kilometer.
Objek trans-Neptunian 2020 VN40 ditemukan bergerak selaras dengan Neptunus dalam pola orbit yang belum pernah terlihat sebelumnya.
Objek langka 2023 KQ14 ditemukan Teleskop Subaru di luar Pluto. Orbit uniknya menantang teori Planet Sembilan dan ungkap petunjuk sejarah awal Tata Surya.
Para astronom kembali dikejutkan oleh kemunculan objek luar angkasa misterius yang diyakini sebagai pengunjung antarbintang ketiga dalam sejarah manusia
Teleskop Antariksa James Webb (JWST) tidak menemukan tanda-tanda atmosfer mirip Bumi pada TRAPPIST-1d.
Mengapa luar angkasa hampa udara? Temukan penjelasan ilmiah tentang kondisi vakum di luar angkasa, efek gravitasi, dan ekspansi alam semesta dalam artikel lengkap ini.
Mengapa luar angkasa tampak gelap meskipun Matahari bersinar terang dan miliaran bintang menghuni jagat raya? Pertanyaan ini menjadi topik menarik yang sering dicari di Google.
Penelitian ilmiah memprediksi atmosfer Bumi akan mengalami penurunan oksigen drastis dalam satu miliar tahun akibat gangguan fotosintesis dan evolusi Matahari.
Penelitian terbaru mengungkap planet Trappist-1e yang sempat dianggap layak huni tengah kehilangan atmosfernya akibat pemanasan ekstrem dari arus listrik orbitnya.
Ilmuwan Eropa mengejar reentry satelit Salsa untuk mengungkap proses pembakaran di atmosfer. Temuan ini mengungkap ancaman polusi aluminium dari satelit terhadap ozon dan iklim Bumi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved