Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
HARAPAN menemukan planet layak huni di sistem TRAPPIST-1 kembali terpukul. Teleskop Antariksa James Webb (JWST) tidak menemukan tanda-tanda atmosfer mirip Bumi pada TRAPPIST-1d, planet ketiga dari bintang induknya.
Sebelumnya, JWST juga gagal mendeteksi atmosfer pada dua planet terdekat, TRAPPIST-1b dan TRAPPIST-1c. Dengan temuan ini, tiga planet terdalam sistem tersebut kemungkinan tak mampu mempertahankan atmosfer yang bisa menopang kehidupan seperti di Bumi.
“Pada titik ini, kita bisa mencoret TRAPPIST-1d dari daftar kandidat kembaran Bumi,” kata Caroline Piaulet-Ghorayeb dari University of Chicago dan IREx, Université de Montréal.
Pengamatan dilakukan dengan metode transmission spectroscopy menggunakan instrumen NIRSpec milik JWST. Saat planet melintas di depan bintang, ilmuwan mencari tanda molekul seperti air, metana, atau karbon dioksida pada cahaya bintang yang tersaring atmosfer. Namun, tak satu pun dari gas rumah kaca alami itu terdeteksi di TRAPPIST-1d.
Piaulet-Ghorayeb menyebut tiga kemungkinan penyebab: atmosfernya terlalu tipis seperti Mars, tertutup awan tebal mirip Venus, atau tidak memiliki atmosfer sama sekali.
Salah satu tantangan utama bagi planet-planet TRAPPIST-1 adalah bintang induknya, jenis katai merah yang meski kecil dan dingin, kerap memancarkan semburan radiasi kuat. Aktivitas ini dapat mengikis atmosfer secara bertahap, kemungkinan nasib yang menimpa planet b, c, dan d.
Meski begitu, peluang masih terbuka. Empat planet lain belum diteliti sepenuhnya. Planet e dan f berada di zona laik huni, g berada di tepi luar zona tersebut, sementara h kemungkinan terlalu dingin.
Mengamati atmosfer planet-planet luar ini akan lebih sulit karena jaraknya dari bintang membuat sinyal spektrumnya lebih lemah. Namun, penelitian tetap berlanjut, termasuk pada kandidat planet laik huni di sistem katai merah lain seperti Teegarden’s Star b, LHS 1140b, dan Proxima Centauri b. (Space/Z-2)
Pelajari tentang Teleskop James Webb, teleskop terbesar dan terkuat yang dikembangkan NASA.
Secara statistik, deteksi DMS ini punya tingkat keyakinan tiga sigma artinya kemungkinan ini terjadi karena kebetulan adalah 0,3%. Tapi, untuk sebuah penemuan ilmiah yang kuat
Astronom temukan planet super-Bumi L 98-59 f di zona layak huni hanya 35 tahun cahaya. Planet ini berpotensi memiliki air cair dan atmosfer yang mendukung kehidupan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved